News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Puan Ceritakan Kisah Bung Karno Berjualan Kain dari Bandung Saat Diasingkan di Ende

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani.

Jadi Iklan di Koran

Belakangan, tulisan tangan Soekarno saat bersurat dengan pengusaha kain di Bandung itu dimuat di koran Sipatahoenan pada terbitan 12 Juni 1936.

Yang memuat iklan itu tak lain adalah sang pengusaha kain, Tan Tjoei Gin.

Dalam iklan itu, terlihat tulisan tangan Soekarno memuji kain yang diproduksi Tan.

Berikut bunyi lengkap tulisan tangan Soekarno tersebut, yang ditujukan kepada Tan Tjoei Gin tertanggal 5 Mei 1936.

"Toean poenja kain-kain wol memang djempol. Doeloe, waktoe masih ada di Bandoeng, semoea saja poenja keperloean pakaian saja selaloe ambil dari dari toean poenja toko. Dan sekarang di Endeh, walaupoen boeat saja sendiri saja tidak bisa beli apa-apa, maka toeh boeat saja poenja sobat-sobat orang Endeh jang ingin berpakaian bagoes, saja tolong pesankan bakal-bakal pakaian kepada toean poenja toko djoega. Dan saban kain-kain datang, mereka selaloe berkata dengan gembira: "pawe he, toea, pawe! " Artinya: "Bagus selaloe, toan, bagoes sekali!"

Tulisan tangan tersebut diakhiri goresan tanda tangan Bung Karno. Dalam iklan itu, Tan Tjoei Gin juga menuliskan sejumlah kata-kata yang mengajak orang berbelanja ke tokonya:

"Di ini zaman perlintasan, di ini zaman kemadjoean, kita berpakean boekan hanja oentoek menoetoepkan anggota badan kita. Kita orang berpakean, jang teroetama ontoek mengoendjoek bahwa kita ada sebagi bangsa, ada harga penoeh sebagi lain-lain bangsa, sebagi manoesia kita poen tidak lebih koerang dari oemat Toehan jang mana poen! Oentoek Noesa dan Bangsa Toean dan Njonja dateng pada: "Pasoendan" Oentoek Keperloean Pakaian datanglah pada: Groot WOLLEN MAGAZIJN Firma Tan Tjoei Gin Pasar Baroe 50 Bandoeng.

Terlihat betul ada nada-nada nasionalisme/pergerakan kebangsaan dalam tulisan tersebut meskipun cuma berupa iklan.

Baca juga: Cerita Puan, Berkah Puasa Ramadan Selamatkan Bung Karno dari Upaya Pembunuhan

Tak lama setelah iklan itu terbit, Tan Tjoei Gin sempat ditangkap dan diinterogasi oleh Belanda karena dianggap menyebarkan iklan provokatif.

Tan baru dilepaskan setelah dia menjelaskan bahwa tidak ada tujuan politik di sana. Hanya promosi kain semata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini