TRIBUNNEWS.COM - Orang Jawa umumnya mengenal dua kali pelaksanaan lebaran, yakni lebaran Idul Fitri dan Lebaran Ketupat.
Seperti yang telah diketahui, Idul Fitri dilaksanakan pada 1 Syawal.
Sementara Lebaran Ketupat dilaksanakan 1 minggu setelahnya, yakni 8 Syawal setelah menyelesaikan puasa Syawal selama 6 hari.
Baca juga: Apa Itu Lebaran Ketupat? Tradisi Seminggu setelah Lebaran Idul Fitri, Ini Sejarahnya
Sejarah Lebaran Ketupat
Mengutip KompasTV, ketupat merupakan simbol perayaan hari raya umat Muslim yang sudah ada sejak pemerintahan Demak sekitar abad ke-15.
Demak sendiri adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang membesarkan Islam dengan bantuan para Walisongo.
Dalam memasukkan Islam ke pedalaman, beberapa wali menggunakan pendekatan agraris dan budaya-budaya lokal.
Salah satunya ialah Sunan Kalijaga, ia memasukkan ketupat ke berbagai peringatan hari besar Islami agar bisa mendapatkan hati rakyat pribumi.
Mengutip kids.grid.id, Sunan Kalijaga mengenalkan dua istilah yakni Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
Bakda Lebaran merupakan pelaksanaan shalat Ied 1 Syawal.
Adapun bakda ketupat dilakukan satu minggu setelah lebaran.
Ketika lebaran ketupat, masyarakat muslim di Pulau Jawa akan membuat ketupat seperti makanan yang dibuat dari beras dan dimasukkan ke daun kelapa atau janur.
Setelah itu, beras yang disimpan di janur dimasak dan diberikan kepada keluarga atau tetangga sekitar.
Baca juga: Cara Membuat Ketupat yang Pulen, Ini Tips Cara Mengisi dan Memasaknya
Makna Ketupat