TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 337 ekor sapi dikabarkan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini wabah ini mulai menyerang hewan ternak milik warga.
Namun, hingga kini belum ada hewan lain yang juga terinfeksi, kecuali pada sapi-sapi.
Mengutip Kompas TV, Kamis (12/5/2022) laporan dari Dinas Pertanian setempat, sapi-sapi terinfeksi wabah PMK sudah menyebar hingga 10 kecamatan.
Dinas Pertanian Lumajang pun bekerja sama dengan beberapa pihak telah membentuk Tim Satgas.
Tim satgas ini dibentuk untuk melakukan screening pada pintu-pintu perbatasan pasar-pasar di Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Kapolri Dukung Upaya Kementan Tangani Wabah PMK pada Hewan Ternak
Selain itu, tim ini juga akan melakukan penyemprotan desinfektan di beberapa kandang warga.
Ini dilakukan sebagai upaya penyeterilan kandang-kandang sapi milik warga.
Sehingga, penyebaran virus ini dapat diminimalisir.
Diharapkan wabah tidak menyebar dan meluas ke tempat-tempat yang lain.
Upaya yang Dilakukan
Masyarakat yang juga merupakan peternak sapi telah berupaya memberikan jamu-jamuan untuk para sapinya.
Jamu tersebut terdiri dari kunyit dan juga dan garam.
Tujuannya, agar merangsang nafsu makan sapi-sapi tersebut.
Baca juga: Polisi Bakal Buat Lockdown Lokal di Daerah Yang Tersebar Wabah PMK Hewan Ternak