News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Kuku dan Mulut

Lockdown Lokal Cegah Penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut Akan Libatkan Polisi

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Petugas memeriksa hewan kurban di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Minggu (20/9/2015). Menjelang Idul Adha, permintaan hewan kurban meningkat.

Ia menyebut Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendukung penuh upaya berjenjang yang dilakukan pemerintah daerah dalam penanganan dan pengendalian PMK di wilayah masing-masing.

“Saya bersama seluruh Dirjen di Kementan dan Forkopinda beserta Bupati Gresik dan Empat Bupati lainnya kami hadir di lapangan, ini menandakan apa yang diminta Bapak Presiden agar seluruh kekuatan di pemerintah pusat dan daerah secara serius melakukan penanganan yang maksimal," ujarnya.

Syahrul berharap berbagai upaya mitigasi bersama pemerintah daerah dapat secara optimal menekan penyebaran PMK di sejumlah wilayah dan mengantar kembali Indonesia sebagai negara bebas PMK.

“Indonesia menjadi negara yang bebas PMK di Asia dari 1990, dan ternyata beberapa hari lalu kita harus berhadapan dengan PMK, tetapi dari hasil tes dan pemantauan di lapangan, disertai jumlah yang terinfeksi dengan tingkat kematiannya yang bisa dikatakan rendah, kita harapkan PMK kali ini berada pada level ringan” terang Syahrul.

Dukungan yang diberikan Kementan, lanjut Syahrul, tidak hanya sebatas pengerahan tim lapangan maupun obat - obatan. Ia memastikan pihaknya akan bekerja cepat meneliti dan menghasilkan vaksin PMK.

“Kami akan terus bekerja, kami lakukan langkah - langkah terpadu yang dapat meminalisir angka penyebaran, baik dengan isolasi, lockdown wilayah atau kandang, kita lakukan tracing, dan intervensi obat - obatan, dan secepatnya kami dapatkan serotype dari PMK ini dan kami dapat segera mungkin menghasilkan vaksinnya” kata Syahrul.

Tak Menular ke Manusia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan terkait wabah penyakit kuku dan mulut ini. Menurutnya penyakit tersebut tidak menular ke manusia.

"Kami sudah diskusi dengan WHO, dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) terkait penyakit mulut dan kuku, dan ini dominan di hewan. Hampir tidak ada loncat ke manusia," ujar Menkes.

Penyakit ini menurut Budi tidak sama seperti SARS-CoV-2 yang loncat dari kelelawar ke manusia. Atau flu babi, dari babi loncat ke manusia.

Menurut Budi, khusus virus mulut dan kuku, virus ini memang hanya ada di hewan berkuku dua. Sangat jarang loncat ke manusia.

"Jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusia. Ini memang penyakit sangat menular di kesehatan hewan. Kalau manusia sangat jarang meloncat ke manusia," tegasnya.(Tribun Network/ais/igm/ktn/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini