News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Raya Waisak

Peryaan Waisak di Vihara Silaparamita Berlangsung Luring, Dibatasi Hanya 50 Persen Umat

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Buddha saat mendengarkan sambutan Pandu Dinata selaku tokoh Penyelenggara Agama Buddha Jakarta Timur, di Vihara Silaparamita, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/5/2022)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Hari Suci Waisak 2566 BE (Buddhist Era) di Vihara Silaparamita, Jatinegara, Jakarta Timur dilakukan Secara luring, Senin (16/5/2022).

Jumlah umat yang hadir dibatasi hanya 50 persen.

Ade Suhendra selaku Ketua Panitia Waisak 2566 BE Vihara Silaparamita mengatakan terjadi perbedaan yang cukup jelas dalam perayaan Waisak tahun ini.

Mengingat waisak tahun lalu masih banyak pembatas protokol kesehatan (prokes), terutama dari jumlah umat.

"Di tahun lalu, kita maksimal ada 60 umat, dan di tahun ini kita usahakan ada 250 umat yang hadir. Jika tidak ada pandemi bisa menampung sampai 150 orang setiap minggunya, kalau di acara waisak bisa sampai 500 bahkan 600 itu pernah," ujarnya, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Libur Waisak, Satlantas Polres Bogor Berlakukan One Way di PuncakĀ 

Mengingat masih perlu diterapkannya protokol kesehatan (prokes), jumlah yang datang ke Vihara Silaparamita tahun ini dibatasi hanya 50 persen.

Pihak vihara juga hanya memberikan akses kepada umat yang sudah vaksi lengkap beserta booster dengan ketentuan memiliki status hijau di aplikasi PeduliLindungi-nya.

Baca juga: Remisi Khusus Waisak 2022, Kemenkumham Hemat Anggaran Makan Napi Hingga Rp 739 Juta

Proses peribadatan Waisak tahun lalu pihak Vihara Silaparamita membatasi hanya beberapa umat yang boleh datang. Sisanya mengikuti melalui siaran langsung YouTube.

Tema Hari Raya Waisak 2566 BE adalah Dalam Cinta Kasih Semua Bersaudara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini