Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TUNIS - Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menghadiri dan memberikan sambutan dalam perundingan kerjasama perdagangan Indonesia-Tunisia (Prefential Trade Agreement).
Acara digelar di kantor Kementerian Perdagangan, Tunisia, 24-26 Mei 2022.
Duta Besar RI untuk Tunisia menyampaikan perihal hubungan bilateral di antara kedua negara yang sudah berlangsung lama, sejak era Sukarno dan Habib Bourgaiba.
"Indonesia-Tunisia mempunyai sejarah yang dapat dijadikan kekuatan untuk mempererat hubungan dalam berbagai bidang, khususnya kerjasama dalam perdagangan," ujar Duta Besar RI dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (25/5/2022).
Kesepakatan Kerjasama Perdagangan (PTA) di antara kedua negara sudah dimulai sejak tahun 2018.
Covid-19 membuat perundingan sempat terhenti dan terkendala.
Baca juga: KBRI Tunisia Jajaki Kerjasama Kajian Lintas Iman
"Alhamdulillah, sekarang kami bisa memulai perundingan kembali. Indonesia dan Tunisia sama-sama mempunyai keinginan untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang perdagangan, sehingga dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi kedua negara," katanya.
Selain itu, Duta Besar RI juga menyampaikan perlunya sebuah komitmen yang kuat agar PTA segera disepakati.
Baca juga: KBRI Tunis Dorong Produk Mie Instan Indonesia Semakin Merajai Tunisia
Menurutnya, dalam diplomasi dan hubungan bilateral di antara kedua negara, diperlukan sebuah prinsip, yaitu saling menghormati dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Sebab itu, saya akan berupaya agar PTA antara Indonesia-Tunisia segera disepakati. Kita harus optimis, modal sejarah, persahabatan antara Sukarno dan Habib Bourgaiba dapat mengispirasi kita semua dan memperkuat kerjasama dalam perdagangan di antara kedua negara," katanya.