TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman buka suara atas adanya dugaan penganiayaan terhadap karyawan restoran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Benny dikabarkan terlibat keributan dengan karyawan restoran bernama Mai Cenggo di Labuan Bajo, NTT pada Selasa (24/5/2022).
Dirinya pun angkat bicara terkait kejadian yang dialaminya tersebut.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tribunnews darinya, Benny menjelaskan kronologi awal dari kejadian tersebut.
Benny mengatakan, ia dengan istri, anak dan, keponakannya sampai di Restoran Mai Cenggo pada Selasa (24/5/2022) siang.
Baca juga: Di Muscab Partai Demokrat NTT, Benny K Harman Bawa Pesan dari SBY
Baca juga: Berlandaskan Nilai-nilai Pancasila, Benny Susetyo Dorong ASN untuk Bangkit Membangun Indonesia
Kemudian, saat masuk ke restoran, Benny pun langsung diarahkan oleh karyawan restoran tersebut ke lantai bawah di dalam ruangan VIP yang ber-AC.
“Kami sendiri memilih tempat/meja dari sekian meja yang ada, dan kami duduk dan tidak ada tulisan atau pemberitahuan apapun dari pihak resto bahwa meja yang kami duduki sudah dibooked atau direservasi,” kata Benny dalam keterangan tertulis.
Lalu, setelah duduk, Benny dan rombongan pun langsung memesan makanan dan minuman.
Namun, sekitar 15 menit kemudian, Benny diberitahu oleh pihak restoran untuk meninggalkan ruangan lantaran ruangan tersebut telah dipesan oleh orang lain dan akan segera digunakan.
Atas pemberitahuan tersebut, Benny pun menanyakan alasan dirinya diminta unutk meninggalkan ruangan tersebut.
“Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-AC. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaos, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun,” tutur Benny.
Selanjutnya, Benny pun meminta kepada karyawan untuk bertemu manager dari restoran tersebut lantaran dianggap diperlakukan tidak wajar.
Ia mangaku menunggu cukup lama untuk bertemu dengan pihak pemilik resto tersebut dan membuatnya memutuskan pergi menuju front desk.
“Di front desk itu, kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu.”
“Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena,” ujar Benny.
Setelah menunggu beberapa waktu, Benny meluapkan kekecewaanya kepada karyawan di lokasi atas pelayanan dari resto tersebut.
Dia menganggap pelayanan yang diberikan oleh karyawan resto tidak beradab.
“Ini kan daerah destinasi pariwsiata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil.”
“Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu,” ujarnya.
Ingin Bertemu Pemilik Resto namun Tidak Berada di Lokasi
Kemudian, Benny pun kembali bertanya kepada karyawan di front desk tersebut apakah bisa bertemu dengan pemilik resto itu.
Karyawan itu mengatakan, pemilik resto sedang berada di Denpasar, Bali.
Lantaran tidak dapat menemui pemilik resto itu, Benny kembali bertanya kepada karyawan yang melayaninya terkait sosok yang menyuruhnya mengeluarkan dirinya dari ruangan.
Namun, kata Benny, karyawan yang bersangkutan tidak menjawab.
Selanjutnya, Benny mengaku mendorong muka karyawan tersebut dan mengingatkan agar memperlakukan pengunjung dengan sopan dan santun.
“Saya juga meminta Ibu yang duduk di ruangan agar memberikan perlakuan yang wajar kepada setiap tamu yang datang.”
“Kalau sudah ada meja yang dipesan hendaknya diberitahu kepada tamu-tamu yang datang atau ditulis di mejanya sebelum tamu-tamu duduk,” ujarnya.
“Dan hendaknya tamu yang sudah datang terlebih dahulu ke tempat didahulukan daripada tamu yang reservasi belakangan,” imbuh Benny.
Baca juga: Benny K Harman Tekankan Soal Loyalitas: AHY Adalah Lokomotif Partai Demokrat dan SBY Panutan Kader
Benny menyebut pernyataannya tersebut adalah peringatan bagi seluruh pemilik resto di Labuan Bajo.
“Karena Labuan Bajo telah menjadi destinasi pariwisata premium,” katanya.
Lantas, Benny pun mengatakan dirinya bertemu dengan seorang wanita yang diduga pemilik resto tersebut di ruangan itu.
Setelah bertemu, Benny dan rombongan pun meninggalkan resto tersebut.
“Pihak karyawan yang diwakili oleh Ibu Kiki dan Rikardo selaku karyawan yang mengusir kami telah menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan mereka.
Dilaporkan ke Polisi oleh Pemilik Resto atas Tuduhan Melakukan Kekerasan
Selang dua hari setelah kejadian tersebut, Benny mengaku mendapat kabar bahwa dirinya dilaporkan oleh pemilik resto Mai Ceng’go ke polisi.
Berdasarkan keterangannya, ia disebut dilaporkan atas tuduhan melakukan kekerasan.
Selain itu Wakeum Partai Demokrat itu juga mendengar kabar bahwa pemilik resto menyebarkan berita bohong yaitu menampar karyawan sebanyak tiga kali.
“Manager Mai Cenggo juga menyebarkan berita bohong kepada masyarakat bahwa saya melakukan kekerasan berkali-kali/menampar tiga kali terhadap karyawan Resto Mai Cenggo,” kata Benny.
“Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankah pihak Manager Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?” imbuhnya.
Baca juga: Benny Kabur Harman Tuding Wacana Penundaan Pemilu Sengaja Dimunculkan Oleh Lingkaran Istana
Atas laporan tersebut, Benny juga bakal melaporkan kepada polisi atas perbuatan yang tidak menyenangkan yang diterimanya.
“Dan juga melaporkan ke polisi (atas) pencemaran nama baik, hoaks, dan menyebarkan informasi sesat kepada publik,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)