Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) akan melakukan pembahasan dengan PT Pindad terkait temuan alat pengubah air ke bahan bakar.
Temuan itu dibuat oleh warga Kabupaten Cirebon bernama Aryanto Misel (67) bernama Nikuba, singkatan dari "niku banyu" atau dalam bahasa Indonesia berarti air.
"Saya nanti mau berdiskusi juga sama Pak Sigit (Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad), kira-kira bagaimana, bener nggak itu? Satu liter air bisa pakai buat motor 500 Km dari Cirebon ke Semarang, ini sudah viral," kata Kadislitbangad Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, Rabu (25/5/2022).
Terry menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan apakah temuan itu sesuai dengan standarisasi sebelum dilakukan uji penelitian terlebih dahulu.
"Nah ini banyak yang bertanya kepada saya, benar atau tidak, saya juga belum bisa menjawab, kita juga belum bisa mendeteksi litbangnya bagaimana kan gitu," jelasnya.
Meski begitu, Terry meminta anggotanya untuk bisa merekam komponen dari alat tersebut.
"Karena kalau belum masuk ke Litbang itu belum bisa, bahwa itu standar nasional atau standar AD atau bukan, tapi selama ini yang sudah dilihat Danrem di Cirebon, kemudian Pangdam 3 Siliwangi sudah mengapresiasi dengan hasil temuan tersebut," ungkapnya.
Baca juga: Kadislitbangad Minta KSAD Prioritaskan Sarana dan Prasarana di Laboratorium Dislitbangad
Sebelumnya, warga Kabupaten Cirebon bernama Aryanto Misel (67) menciptakan alat mengubah air jadi bahan bakar.
Alat itu diberi nama Nikuba, singkatan dari "niku banyu" atau dalam bahasa Indonesia berarti air.
Bentuk Nikuba sendiri tampak seperti kubus yang dilengkapi baling-baling kecil di bagian belakangnya dan terdapat tabung kecil di salah satu sisinya.
Nikuba tersebut dipasang di bagian spoiler sepeda motor dan terdapat kabel serta selang kecil yang menghubungkannya ke mesin kendaraan.
Aryanto mengatakan, cara kerja Nikuba ialah mengubah air jadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
Bahkan, ia mengklaim alat ciptaannya membuat konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor lebih hemat 40 persen hingga 50 persen dibanding menggunakan BBM.
Misalnya, perjalanan dari Cirebon ke Jakarta menghabiskan 20 liter bahan bakar, namun jika menggunakan Nikuba maka hanya 10 liter.