TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Kerajaan Arab Saudi telah menangkap lebih dari 12.000 orang dalam satu pekan terakhir ini.

Dilansir ArabNews, Minggu (29/5/2022), dari 19 hingga 25 Mei 2022, sebanyak 7.626 orang ditangkap karena melanggar aturan kependudukan.

Kemudian, 3.237 orang ditahan karena upaya penyeberangan perbatasan ilegal, dan 1.495 lainnya karena masalah ketenagakerjaan.

Laporan tersebut menunjukkan, sebanyak 285 orang yang ditangkap karena mencoba memasuki Kerajaan secara ilegal.

Dari jumlah itu, 67 persen warga Yaman; 32 persen Ethiopia dan 1 persen berkebangsaan lain.

Selanjutnya 117 orang ditangkap karena mencoba menyeberang ke negara tetangga.

Kemudian, delapan orang ditahan karena terlibat dalam mengangkut dan menyembunyikan pelanggar.

Mereka dituduh sebagai pelanggar peraturan tempat tinggal, izin kerja dan keamanan perbatasan, menurut sebuah laporan resmi.

Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan siapapun yang ditemukan membantu masuk secara ilegal ke Kerajaan, termasuk mengangkut dan menyediakan tempat berlindung dapat dihukum.

Para pelaku akan menghadapi hukuman penjara maksimal 15 tahun, denda hingga SR1 juta dan penyitaan kendaraan dan properti.

Pelanggaran yang dicurigai dapat melaporkan di nomor bebas pulsa di Mekkah dan Riyadh, dan wilayah lain di Kerajaan.(*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Arab Saudi Tahan 12.000 Pelanggar Izin Kerja, Tempat Tinggal dan Perbatasan