Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian telah menjabat sebagai Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) sejak Mei 2019 lalu.
Dia dipercaya Presiden Jokowi untuk mengemban tanggung jawab menyelesaikan segala urusan terkait siber di Tanah Air.
Hinsa pun membagikan kisah awal mula dirinya menjabat sebagai Kepala BSSN.
Saat itu dirinya mendapat telepon dari Istana Kepresidenan.
Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini tak mengetahui persis alasan Presiden Jokowi menunjuk dirinya.
Baca juga: Letjen TNI Purn Hinsa Siburian Optimistis BSSN Mampu Amankan Pemilu 2024 dari Serangan Siber
Hal itu disampaikan Hinsa Siburian saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Senin (30/5/2022).
"Agak repot ya mau menceritakannya karena ketika itu saya tiba-tiba di telepon dari Istana bahwa diberi tugas ini oleh Bapak Presiden. Tentu pertimbangan Bapak Presiden adalah pertimbangan diri. mungkin ya," kata Hinsa.
Namun, Hinsa saat itu berpikir bahwa tugas di BSSN tidak jauh berbeda dengan tugasnya saat masih aktif sebagai anggota TNI.
Dimana, fokus utama sebagai seorang TNI adalah memastikan keamanan hingga pertahanan di segala penjuru. Mulai dari darat, laut dan udara.
"Jadi tidak begitu sulit sebenarnya saya untuk mengerti, bagaimana strategi dan di situ (TNI) juga ada intelijen," terangnya.
Baca juga: Bertemu Kepala BSSN, Bamsoet: Indonesia Perlu Undang-undang Keamanan dan Ketahanan Siber
Sehingga, Hinsa mengatakan bahwa tugas secara umum di BSSN tidak terlalu sulit.
Namun, secara teknis kerja, pria yang pernah 12 tahun bertugas di Koppasus ini terus berlajar dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada di BSSN.
Pasalnya, katanya, mereka yang bertugas di BSSN tentu memiliki latar belakang dibidang siber serta keamanan informasi yang ahli.
"Karena mereka rata-rata juga lulusan dari waktu itu Sekolah Tinggi Sandi Negara, jadi tidak begitu sulit ya menyesuaikan," jelasnya.