TRIBUNNEWS.COM - Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia kini sudah melandai.
Meski begitu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar segera melengkapi program vaksinasi.
"Kita semua tidak boleh lengah, momentum pemulihan ini harus kita jaga. Untuk itu saya meminta masyarakat agar tetap melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap dua dosis, ditambah vaksinasi booster untuk mencegah penularan," ujar Presiden dalam pernyataannya, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/05/2022).
Baca juga: Pandemi Covid-19 Melandai, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Vaksinasi Booster
Kepala Negara menegaskan bahwa vaksinasi penguat atau booster memiliki peran yang sangat penting. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa vaksinasi penguat dapat meningkatkan kekebalan imunitas hingga dua kali lipat dibandingkan vaksinasi dosis kedua.
"Vaksinasi booster ini juga diperlukan untuk melindungi orang tua dan kelompok masyarakat rentan atau memiliki komorbid dari penularan Covid-19," imbuhnya, dikutip dari setkab.go.id.
Menurut Presiden, pemerintah memiliki stok vaksin Covid-19 penguat yang lebih dari cukup.
Untuk itu, Presiden meminta masyarakat agar segera memanfaatkan fasilitas vaksin penguat yang disediakan secara gratis tersebut.
"Jangan pilih-pilih jenis vaksin karena semua vaksin sama manfaatnya, untuk melindungi kita semua menghadapi pandemi. Mari kita jaga bersama-sama momentum baik ini, agar Indonesia makin pulih, dan ekonomi makin membaik," tandasnya.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia Masih Rendah, Ini Penyebabnya
Efek Samping Vaksin Booster
Sama seperti vaksin dosis pertama dan kedua, vaksin booster juga dapat menimbulkan efek samping.
Efek samping dari vaksin yang muncul merupakan tanda normal bahwa tubuh mereka sedang membangun perlindungan.
Demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri di tempat suntikan, adalah efek samping yang paling sering dilaporkan.
Berikut adalah efek samping 6 vaksin booster yang ada di Indonesia:
CoronaVac atau Sinovac