Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif mengatakan pendeknya durasi masa kampanye pemilu 2024 selama 90 hari berpotensi menghilangkan esensi pendidikan politik yang biasa dilakukan dalam kampanye.
"Hal ini dapat menjadi sebuah indikasi dan potensi menghilangkan esensi dari pendidikan politik melalui kampanye," ungkap Koordinator Harian KoDe Inisiatif Ihsan Maulana kepada Tribunnews.com, Selasa (31/5/2022).
Menurutnya hal ini yang akan menjadi pertanyaan. Yakni apakah durasi kampanye yang hanya 90 hari bisa dimaksimalkan oleh KPU maupun para peserta pemilu untuk menyampaikan pendidikan politik kepada para pemilih.
Baca juga: Durasi Masa Kampanye 90 Hari, KPU Diyakini Punya Perhitungan Sendiri di Pemilu 2024
Sebab substansi kampanye sejatinya kata Ihsan juga merupakan bagian untuk memberi pendidikan politik tersebut.
"Calon dihadapkan pada tantangan waktu yang semakin singkat untuk menyampaikan visi, misi dan program mereka kepada masyarakat," ungkapnya.