TRIBUNNEWS.COM - Besok, Rabu (1/6/2022) merupakan peringatan Hari Lahir Pancasila.
Tema peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 yakni Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia.
Pancasila merupakan dasar negara serta falsafah bangsa Indonesia.
Hari Lahir Pancasila dijadikan hari libur nasional atau tanggal merah lewat Keppres Nomor 24 Tahun 2016.
Baca juga: 25 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 Lengkap Beserta Cara Membuatnya
Dalam Keppres itu dijelaskan bahwa untuk pertama kalinya Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan oleh Ir. Soekarno, Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945.
Banyak cara untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.
Satu di antaranya yakni dengan membagikan kata-kata mutiara atau quotes di media sosial.
Terlebih kata-kata mutiara dari Bapak Proklamator Indonesia, Ir Soekarno (Bung Karno) tentang Pancasila.
Berikut kata-kata mutiara dari Ir Soekarno terkait Pancasila yang dikutip dari Buku Kumpulan Kata-Kata Mutiara Kesejarahan (2010) yang diterbitkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Direktorat Nilai Sejarah:
1. Ada orang berkata, pada waktu Bung Karno mempropagandakan Pancasila, pada waktu itu ia menggalinya kurang dalam. Tapi saya terus terang katakan. "Saya menggalinya dari empat saf: Saf pra Hindu, saf Hindu, saf Islam, dan saf lmperialis."
2. Bakat persatuan, bakat "Gotong Royong" yang memang telah berurat berakar dalam jiwa Indonesia, ketambahan lagi daya penyatu yang datang dari azas Pancasila.
3. Dengan "Bhinneka Tunggal Ika" dan Pancasila, kita prinsipil dan dengan perbuatan, berjuang terus melawan kolonialisme dan imperialisme di mana saja.
4. I am not a maker of Pancasila. I am not a creator of Pancasila. I merely put into words some feelings existing among people, to which I gave the name of Pancasila.
I dug in the ground of the Indonesian people and I saw in the heart of the Indonesian nation that there were five feelings there .... I formulated what we know to day as Pancasila.