TRIBUNNEWS.COM - Viral video yang memperlihatkan pengendara motor berkonvoi sambil membawa poster seruan menegakkan negara khilafah.
Konvoi terjadi di wilayah Jakarta Timur dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman diunggah sejumlah akun di platform media sosial, seperti Twitter dan Instagram.
Pada awal video terlihat rombongan pemotor berkonvoi dengan berkendara beriringan.
Mereka juga membawa sejumlah atribut berupa bendera berwarna hijau dan bertuliskan kalimat Lailahaillallah.
Selain itu, di bagian belakang motor terpampang poster 'Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah' dan 'Khilafah Solusi Tuntaskan Problema Uma't.
Peserta konvoi juga membagikan selebaran kepada pengendara motor lainnya.
Hingga Selasa (31/5/2022), video sudah ditonton puluhan ribu kali oleh warganet.
Baca juga: VIRAL Wajah Bocah di Bima Dilumuri Cabai oleh Ibu Temannya, Tak Bisa Membuka Mata karena Kepedasan
Konvoi di Jakarta Timur
Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Timur menelusuri kasus konvoi pengendara motor membawa poster dan bendera Khilafatul Muslimin.
Kassuban Kesbangpol Jakarta Timur, Ahmad Yani mengatakan, pihaknya kini sedang mencari informasi terkait identitas pengendara motor dan tujuan mereka melakukan konvoi.
"Upaya mencari informasi Intel Kesbangpol bersama Intel Kodim. Sikap Kesbangpol tetap monitor dan mewaspadai," kata Ahmad, dikutip dari TribunJakarta.com.
Dalam kasus ini Kesbangpol Jakarta Timur turut mencari informasi karena bertugas melakukan pembinaan kesatuan bangsa, termasuk mencegah paham yang bertentangan.
Termasuk Khilafah yang keberadaannya sudah dinyatakan pemerintah dilarang, sehingga jajaran Kesbangpol bekerja sama dengan Kodim Jakarta Timur mengumpulkan informasi.
"Menggali informasi dan pendalaman. Tupoksi kami melaporkan setiap gerak gerik kejadian yang dianggap bisa mengancam keutuhan negara kita NKRI," ujarnya.
Baca juga: Densus 88 Turun Tangan Selidiki Aksi Konvoi Motor Bawa Poster Khilafah di Jakarta
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan juga merespons konvoi ini.
Menurutnya, aksi pemotor yang membawa poster khilafah Islamiyah itu tidak dibenarkan.
"Terkait dengan adanya video yang di media sosial, terkait adanya patroli kendaraan bermotor membawa tulisan khilafah, tentu hal ini tidak dibenarkan," kata Zulpan, dikutip dari TribunJakarta.com.
Menurut Zulpan, aksi para pemotor itu juga tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan peraturan dan juga apa yang menjadi ketentuan di dalam perundang-undangan kita bahwa bangsa Indonesia ini bukan berdasarkan khilafah. Jadi Polda Metro Jaya tentunya akan mendalami video tersebut," ujar dia.
Konvoi di Brebes
Terkait konvoi seruan khilafah di wilayah Brebes, polisi sudah turun tangan.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, Polres Brebes sudah melakukan interogasi terhadap ketua dan pengurus empat orang konvoi promo Khilafatul Muslimin setempat.
"Polri juga akan bekerja sama dengan stake holder memberikan edukasi kepada mereka agar tidak menyimpang. Bagaimanapun, seruan-seruan seperti tegaknya khilafajh di tanah air tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang," katanya, dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: Viral karena Burung Peliharan, Jacqueline Wijaya Cerita Kesibukkannya Selain Bikin Konten
Iqbal menambahkan, pihaknya juga akan memanggil sejumlah pihak terkait aksi yang viral tersebut.
"Tentunya kami juga akan memanggil mereka. Kami juga akan menanyakan maksud tujuan mereka konvoi," tambah Iqbal.
Densus 88 turun tangan
Tim Densus 88 Antiteror Polri turun tangan memantau aksi konvoi puluhan motor yang membawa poster Khilafah Islamiyah.
"Densus 88 sudah monitor," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi Tribunnews.com.
Aswin menuturkan, pihaknya masih menyelidiki terkait aksi tersebut.
Khususnya, apakah ada kaitannya aksi tersebut dengan dugaan tindak pidana terorisme.
"Kami masih menyelidiki peristiwa ini dengan bekerja sama dengan unit kepolisian terkait lainnya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Igman Ibrahim)(TribunJakarta.co/Annas Furqon Hakim/Bima Putra)(TribunJateng.com/Galih Permadi)