TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Presiden Joko Widodo (Jokowi) engggan mengomentari isu akan adanya perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Usai menonton balapan Formula E Jakarta, Jokowi hanya mengatakan bahwa balapan baru saja usai.
“Balapan baru selesai,” katanya di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Sabtu, (4/6/2022).
Isu reshuffle kabinet kembali mencuat, dan kabarnya bakal terjadi pada Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Jokowi Ikuti Berita Eril Tiap Hari hingga Perintahkan Kedubes Membantu Pencarian
Baca juga: Disebut Kurang Dukung Formula E, Ini Jawaban Jokowi
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengaku belum mengetahui kapan reshuffle akan dilakukan.
Namun bila jadwalnya sudah pasti, ia akan membocorkannya sedikit.
Ketika ditanyakan mengenai pernyataan Pratikno, presiden kembali mengelak.
“Balapan sampai reshuffle. Urusan balapan ajalah,” katanya.
Isu reshuffle awalnya mencuat saat presiden mengungkapkan kekecewaannya pada sejumlah menteri dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia pada Jumat (25/3/2022).
Presiden menyinggung sejumlah kementerian yang kurang menyerap produk produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa.
Presiden mengancam akan mereshuffle menteri bila kedepannya masih banyak melakukan impor untuk pengadaan barang dan jasa di kementeriannya.
"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya itu. Resuffle," kata Presiden saat memberikan Pengarahan Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, (25/3/2022).
Baca juga: Mitch Evans Beberkan Kunci Kemenangan di Formula E Jakarta
Baca juga: Anies: Selamat Datang Pak Presiden
Presiden meminta Kementerian Keuangan dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawasi transaksi pengadaan barang dan jasa, dan melaporkan secara harian kepadanya.
Menurut Presiden akan ada konsekuensi termasuk bagi Pemda apabila banyak melakukan impor.
"Konsekuensinya, saya sampaikan ke Menkeu, udahlah, kalau ada yang gak semangat potong DAK-nya (dana alokasi khusus). setuju? Setuju nya gak semangat? kelihatannya sudah pada ngeri semua, nanti saya patok betul nanti, DAUnya (dana alokasi umum) hati-hati saya tahan, jika ada yang tidak taat pada apa yang kita sepakati pada hari ini," kata Jokowi.
Termasuk kata Presiden konsekuensi bagi BUMN. Ia meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot Dirut yang banyak melakukan impor di perusahaannya.
"BUMN, saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirutnya, ganti, ngapain kita?" katanya.