TRIBUNNEWS.COM - Beriman kepada nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat bagi umat muslim.
Satu di antara 25 nabi ialah Nabi Hud 'alaihissalam.
Mengutip Gramedia.com, Nabi Hud ‘alaihissalam yang merupakan nabi ke-empat ini berasal dari bangsa Arab, tepatnya suku ‘Ad.
Baca juga: Kisah Nabi Musa AS serta Mukzizat yang Dimiliki Nabi Musa
Sejak kecil Nabi Hud ‘alaihissalam dikenal sebagai sosok yang memiliki perilaku sangat terpuji di antaranya, jujur, amanah, berbudi pekerti luhur, bekerja keras, serta sangat bijaksana dan ramah dalam bergaul dengan kawan-kawan sepantaran di sekelilingnya.
Semasa hidupnya Nabi Hud ‘alaihissalam menempati sebuah daerah yang disebut dengan Al-Ahqaf, tepatnya di sebelah utara Hadramaut, berada diantara Yaman dan Oman.
Hadramaut adalah sebuah daerah yang sangat indah karena memiliki tanah yang subur.
Sejarah Nabi Hud ‘alaihissalam sangat erat kaitannya dengan kaum ‘Ad yaitu kaum yang hidup di zaman Nabi Hud ‘alaihissalam dan merupakan kaum tertua setelah dibinasakannya kaum yang dzolim kepada Nabi Nuh ‘alaihissalam.
Diriwayatkan, Nabi Hud ‘alaihissalam adalah cucu dari Nabi Nuh ‘alaihissalam atau bisa disebut juga merupakan keturunan dari Sam bin Nuh (kaum ‘Ad).
Kaum ‘Ad yang hidup di zaman Nabi Hud ‘alaihissalam dikenal sebagai kaum yang hidup dengan amat nyaman dan sejahtera.
Kehidupan mereka makmur karena dilimpahi dengan ladang pertanian yang terhampar subur nan hijau, hewan ternak yang sehat dan banyak, serta aliran air yang melimpah dan segar.
Selain itu, perawakan tubuh kaum ‘Ad juga diketahui besar dan kuat sehingga sangat menguntungkan mereka dalam bekerja sehari-harinya.
Baca juga: Kisah Nabi Harun AS: Jadi Juru Bicara Nabi Musa AS dan Teman dalam Perjalanan Dakwah
Namun kenikmatan dan berbagai berkah yang dilimpahkan kepada kaum ‘Ad tidak serta merta membuat mereka bersyukur dan menyembah Allah Ta’ala.
Kaum ‘Ad tidak mengenal Allah Ta’ala sebagai Tuhan mereka, sama seperti yang dilakukan oleh kaum sebelum mereka (kaum Nabi Nuh).
Mereka menyembah patung buatan mereka sendiri dan diberi nama dengan Shamud dan Alhattar.