TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengapresiasi langkah Partai Golkar, PAN, dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Ini manuver politik genuine."
"KIB muncul tanpa bicara calon presidennya hanya bicara soal visi-misi, merumuskan persoalan-persoalan bangsa dan pada waktunya baru disampaikan siapa capres dan cawapres," ujar Budi Arie, dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Menurut Budi Arie, situasi pemilihan presiden 2014 dan 2019 tidak sehat karena koalisi partai baru terbentuk mendekati deadline pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Dibandingkan sebelumnya koalisi baru dibentuk sebulan dua bulan pendaftaran ke KPU."
"Ini merupakan terobosan baru, tawaran baru dari KIB."
"Hemat kami gagasan ini perlu didukung," ucapnya.
Budi Arie melihat KIB sangat bisa dikorelasikan dengan musyawarah rakyat.
Kehadiran Projo dalam Silaturahmi Nasional KIB sebagai bentuk dukungan.
Projo paralel menjalankan komunikasi dengan KIB sambil menjaring aspirasi dari rakyat.
"Seperti kata Pak Airlangga bahwa KIB tidak eksklusif terbuka dengan siapapun partai lain boleh bergabung," papar Budi.
Ia meyakini perjalanan KIB masih panjang baru membahas pendahuluan belum sampai ke kesimpulan sama seperti agenda musyawarah rakyat.
Punya Semangat Yang Sama
Budi Arie Setiadi diundang langsung dalam acara Silahturhami Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Jumat (4/6/2022).