TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio menilai akan ada pengaruh elektoral terhadap Partai Gerindra usai pemecatan M Taufik sebagai kader.
Pria yang akrab disapa Hensat itu mengatakan, dalam kiprah politiknya di Gerindra, M Taufik telah menyumbangkan perolehan suara untuk partai pimpinan Prabowo Subianto itu khususnya di DKI Jakarta.
Sebagaimana diketahui, politis senior Gerindra M Taufik akan segera hengkang dari partai setelah Mahkamah Kehormatan Partai (MKP) memutuskan memecat mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu.
Sebagai kendaraan politik selanjutnya, santer dikabarkan Taufik akan berlabuh ke Partai NasDem.
"Ya yang paling berpengaruh pasti di Jakarta, kemungkinan kursi Gerindra yang ditinggal M Taufik itu kan berkurang kemungkinan juga konstituen yang biasanya setia dengan M Taufik pindah ke NasDem," kata Hensat saat dimintai tanggapannya, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: M Taufik Ungkap Alasan Tertarik Gabung Nasdem Setelah Dipecat Gerindra: Mereka Mungkin Dukung Anies
Baca juga: Bukan Bendera HTI, Polisi Akan Gelar Perkara Tentukan Nasib Kasus Acara Deklarasi Anies
Terlebih kata Hensat, M Taufik merupakan salah satu kader Partai Gerindra yang memiliki perolehan suara cukup banyak.
Oleh karenanya, Hensat beranggapan dengan hengkangnya Taufik dari Gerindra maka akan mempengaruhi perolehan kursi Gerindra nantinya di Jakarta.
"Pengaruhnya di Jakarta aja, satu kursi gitu, dan seorang M Taufik lumayan banyak suaranya, jadi cukup berpengaruh suara Gerindra di Jakarta sih kehilangan pak Taufik," tukas Hensat.
Sebelumnya, Politisi senior M Taufik membeberkan tujuan selanjutnya jika dirinya nanti resmi dipecat dari Partai Gerindra.
Taufik menyatakan, partai yang akan dituju selanjutnya yakni partai yang memiliki dasar pokok nasionalis.
"Iya kalau soal merapat itu pasti ke partai nasional geserannya harus gitu," kata Taufik kepada Tribunnews.com, saat dijumpai di Gedung Tribun Network, Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: M Taufik Soal Bendera HTI di Acara Deklarasi Dukung Anies: Cara Kotor Seperti Itu Harus Dihentikan
Baca juga: Muncul Isu Laporan Kasus Meme Anies Baswedan yang Diduga Rasis Dicabut, Ini Penjelasannya
Adapun partai politik itu kata Taufik, yakni NasDem. Mantan wakil ketua DPRD DKI Jakarta itu menyatakan, dasar pokok Partai NasDem merupakan partai nasionalis serupa dengan partai sebelumnya tempat ia bernaung.
Tak hanya itu, Partai NasDem juga kata Taufik, memiliki prospek ke depan di dunia politik tanah air.
"Jadi gini NasDem itu menurut saya partai yang nasionalis sama dengan Gerindra, saya lihat punya proyeksi ke depan," ucap Taufik.
Kendati terkait proses pinangan dirinya dengan NasDem, Taufik memastikan hal itu belum terjadi.
Terlebih posisi Taufik saat ini belum resmi dipecat dari Gerindra mengingat menunggu tindak-lanjut dari Ketum Partai Prabowo Subianto.
"Ya sebenarnya saya belum melakukan pembicaraan. karena saya kan masih posisi sekarang, kalau soal ngopi-ngopi ngobrol kan itu kawan-kawan kita semua," tukas dia.
Diketahui, isu perpindahan Taufik dari Gerindra ke NasDem santer diperbincangkan belakangan ini.
Bahkan kekinian, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengungkapkan, partainya terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.
Termasuk kata Plate, untuk Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus politisi senior Gerindra, Muhammad Taufik.
“Apabila Pak Taufik ingin bergabung dengan partai NasDem, NasDem kan partai yang terbuka, tentu menerima semua pikiran-pikiran, keinginan partisipasi dan setiap anggota masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat yang ingin berbakti kepada negara,” kata Plate kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2022).
Kendati begitu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu membantah kabar bahwa M Taufik telah bertemu Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
"Kalau disampaikan hal-hal yang sifatnya privat, keep it confidential, yang bisa disampaikan secara terbuka, terimalah itu sebagai informasi dalam rangka transparansi. NasDem selalu transparan kok," tukasnya