Malam ini salawat dilantunkan para santri dari dalam Gedung Pakuan, menggema sampai halamannya.
Masyarakat dan keluarga pun berdesakan di teras-teras gedung, ikut melantunkan salawat.
Mereka mengucap tahlil dan takbir, dengan suara bergetar.
Ibu-ibu terisak sambil membaca doa saat kendaraan pengangkut jenazah Emmeril Kahn Mumtadz sampai ke Gedung Pakuan, tepat pukul 20.00 WIB.
Masyarakat yang menunggu di luar pagar pun ikut bertakbir, mengiringi kedatangan iring-iringan mobil jenazah.
Peti jenazah putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Eril ini digotong keluar mobil.
Lantunan salawat semakin kencang, hujan gerimis pun masih saja turun.
Langkah demi langkah para pembawa peti meniti tangga.
Jenazah Eril diletakkan di pojok ruangan utama, ditutupi kain hijau dan kalungan bunga.
Para pejabat bersiap membentuk saf, dari mulai Wagub Jabar, Kapolda Jabar, Pangdam III Siliwangi, sampai Ketua DPRD Jabar.
Ridwan Kamil kemudian maju ke depan, menjadi Imam salat jenazah.
Takbir demi takbir ditegakkan, diakhiri dengan salam, lalu mereka berdoa bersama.
Masyarakat masih saja berdatangan, mereka menunggu giliran untuk bisa menyalati jenazah Eril.
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya pun mempersilakan masyarakat untuk melakukan takziah dan menyalatkan jenazah putra sulung mereka, Emmeril Kahn Mumtadz.