News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Organisasi Khilafah di Indonesia

Sebanyak 30 Sekolah Terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin, Diduga untuk Sebarkan Ideologi Khilafah

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat memberikan keterangan pers di depan Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jumat (13/5/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan adanya sekolah yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin.

Tak sedikit, ada 30 sekolah yang diduga digunakan untuk menyebarkan idelogi khilafah.

"Kami mendapatkan data bahwa ada beberapa sekolah, hampir 30 sekolah yang sudah terafiliasi dengan ajaran khilafah," kata Zulpan dilansir Kompas.com, Senin (13/6/2022).

Menanggapi hal tersebut, Zulpan menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemendikbud dan Kemenag untuk mengusut sekolah tersebut.

Baca juga: 1 Anggota Khilafatul Muslimin Ditangkap di Mojokerto, Dijuluki Menteri Pendidikan Doktrin Khilafah

"Iya tentu kami akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kemenag, dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, semuanya," terang Zulpan.

Lebih lanjut Zulpan mengungkapkan bahwa tersangka dengan inisial AS adalah penanggung jawab dari puluhan sekolah yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin tersebut.

Diketahui tersangka AS ini ditangkap di Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (13/6/2022) dini hari.

Selain itu AS juga memiliki tanggung jawab untuk mendoktrin setiap calon anggota untuk mempercayai dan meyakini khilafah sebagai pengganti ideologi khilafah.

Saat ditanya terkait detail bentuk sekolah tersebut, Zulpan masih belum bisa membeberkannya.

Baca juga: Selain Khilafatul Muslimin, MUI Sebut Masih Ada Kelompok Khilafah yang Eksis di Indonesia

Namun Zulpan menekankan bahwa benar sekolah tersebut memang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin.

Serta ada doktrin pemahaman khilafah oleh tersangka AS pada 30 sekolah tersebut.

"Belum bisa saya sampaikan sekarang (terkait bentuk sekolahnya). Yang jelas itu sudah terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin. Artinya pemahaman khilafah itu sudah didoktrin oleh tersangka AS," ungkap Zulpan.

Zulpan menambahkan, kini penyidik masih melakukan pendalaman terhadap tersangka AS dan pemeriksaan terkait sekolah tersebut.

Ia pun berjanji dalam minggu ini Kapolda Metro Jaya yang akan langsung menjelaskan terkait hasil pendalaman dari penyidik.

Baca juga: Polisi akan Dalami Dugaan Penyebaran Paham Khilafah di 23 Kantor Khilafatul Muslimin di Indonesia

Menteri Pendidikan Ormas Khilafatul Muslimin Ditangkap di Mojokerto

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, salah satu tokoh sentral ormas Khilafatul Muslimin, AS (74) ditangkap Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Mojokerto, Senin (13/6/2022) sekitar pukul 00.30 WIB kemarin.

AS yang didapuk Menteri Pendidikan Ormas Khilafatul Muslimin tersebut diduga berada di wilayah Kecamatan Kuterejo, Kabupaten Mojokerto.

Di sana ada sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) Ukhuwwah Islamiyah (PPUI) Khilafatul Muslimin.

Suasana di Ponpes yang berada di tengah perkampungan tersebut tampak lengang hanya terlihat aktivitas beberapa santri.

Baca juga: 5 Tersangka Diduga Menyebarkan Paham Khilafah, Semuanya Tergabung di Organisasi Khilafatul Muslimin

Terlihat tulisan visi Ponpes yakni Rahmatan Lil Alamin atau Rahmat Bagi Seluruh Alam.

Pengurus Ponpes (PPUI) Khilafatul Muslimin, M Nur Salim (25) menampik terkait adanya penangkapan salah satu tokoh sentral, AS di Ponpes tersebut.

Dia mengatakan tidak ada penangkapan yang dilakukan polisi di tempatnya ini.

"Tidak ada penangkapan di sini saya baru tahu dari informasi intel di sini ada yang ronda juga kok," jelasnya di lokasi ponpes, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Khilafatul Muslimin Cabang Purwasuka Kerap Sebar Pamflet Soal Khilafah ke Sekolah di Karawang

Pria 25 tahun asal Lampung menjelaskan dia tidak mengenal sosok AS seperti yang dimaksud.

"Identitasnya tidak jelas kalau identitasnya jelas kan baru bisa ngomong saya kenal atau tidak," ungkapnya.

Nur Salim mengaku baru satu tahun dia menjadi pengasuh ponpes yang memiliki 24 santri di antaranya 9 santri laki-laki dan 15 santriwati.

Para santri rata-rata berusia 6-9 tahun ini berasal dari wilayah Kecamatan Pacet dan beberapa dari luar Mojokerto seperti Surabaya dan Madura.

Baca juga: Pentolan Khilafah Muslimin Brebes Ternyata Residivis Kasus Makar, Ditahan Selama 9 Tahun

"Saya baru satu tahun jadi pengasuh ponpes nemang aktivitas mereka fokus hafal Al Quran 9 juz kalau disini yang kebetulan masih istirahat," terangnya.

Menurut dia, Ponpes PPUI Khilafatul Muslimin di wilayah Mojokerto ini merupakan salah satu cabang sedang pusat pendidikan berada di Bekasi, Jawa Barat

”Pusat pendidikannya ada di Bekasi ini termasuk cabangnya, ya termasuk di Lampung itu juga, kita satu yayasan kalau saya dari Lampung,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Eko Sutriyanto)(Kompas.com/Tria Sutrisna)

Baca berita lainnya terkait Organisasi Khilafah di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini