News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Moeldoko Hadiri Silaturahmi Kebangsaan dan Harlah Pancasila yang Digelar GPMP

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Moeldoko menghadiri kegiatan Halal Bihalal Kebangsaan dan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Gerakan Perjuangan Masyarakat Pluralisme (GPMP) di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri kegiatan Halal Bihalal Kebangsaan dan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Gerakan Perjuangan Masyarakat Pluralisme (GPMP) di Taman Lapangan Banteng, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko menjadi tamu khusus yang hadir di acara itu.

Pasalnya, Moeldoko di beri gelar Bapak pengawal dan perawat pluralisme.

Ketua DPP GPMP Andreas Rehiary menegaskan, pihaknya mempunyai dasar yang sangat kuat memilih Moeldoko menjadi Bapak perawat dan pengawal pluralisme di masa sekarang.

Pasalnya, Moeldoko menaruh perhatian dan kepedulian terhadap berbagai kelompok terutama kelompok minoritas.

Baca juga: Hasto: Kerangka Pemikiran Geopolitik Soekarno Adalah Pancasila sebagai Ideologi Perjuangan

"Kalau hari ini kami mengundang beliau dan menjadikan tokoh yang bersama-sama dengan kita untuk menjaga nilai-nilai pluralisme karena kami punya alasan," kata Andreas di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Ia pun menekankan bahwa kegiatan dan penyematan tersebut bukan persoalan politik. Tapi, ini tentang bagaimana pertanggungjawaban terhadap bangsa ini.

"Semoga kita bersama beliau akan menjadi pribadi-pribadi anak bangsa yang akan menjaga, merawat dan mempertahankan Pancasila dan nilai-nilai pluralisme," tandasnya.

Sementara itu, Moeldoko menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang memiliki kepedulian dan komitmen kuat untuk menjaga bangsa dan negara ini.

Ia pun berpesan jangan pernah lelah untuk merawat, menjaga dan memelihara kebangsaan.

"Kita paham di tengah-tengah lingkungan global seperti saat ini dan dinamika perpolitikan nasional, Pancasila ini ideologi kita sebagai sebuah ideologi yang terbuka sedang menghadapi berbagai tantangan. Tetapi kita tidak boleh gentar," tegas Moeldoko.

"Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan apakah itu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya bahkan pertahanan keamanan," lanjutnya.

Menurutnya, anak-anak muda di beri ruang untuk berkreativitas, di beri ruang untuk berinovasi, di beri ruang untuk menjalankan hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara.

"Untuk itu acara seperti ini perlu dikembangkan dari waktu ke waktu agar bangsa ini selalu ingat bahwa di dalam merawat, menjaga dan memelihara kebangsaan kita perlu diperjuangkan," ungkapnya.

Untuk itu, ia pun mengajak kepada sekitar 1.000 peserta yang hadir untuk membangun sebuah soliditas nasional.

Berkaitan dengan itu, Moeldoko mengatakan bahwa Bung Karno menitipkan satu kata yang indah yaitu gotong royong.

"Apapun situasi dan tantangannya bangsa ini, dengan gotong royong bisa kita selesaikan dengan sebaik-baiknya. Sebab pesan moral itu perlu dan harus kita rawat bersama," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini