News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ASN Rawan Terpapar Radikal, BNPT Minta Pimpinan Lembaga Awasi Rumah Ibadah di Kawasan Lembaga

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi salah satu kelompok rawan terpapar paham radikalisme. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi salah satu kelompok rawan terpapar paham radikalisme. 

Terkait hal itu, Boy Rafli Amar meminta bantuan kepada setiap kepala lembaga mengawasi anggotanya agar tak terpapar paham radikalisme. Termasuk penguatan nilai kegiatan wawasan kebangsaan.

Baca juga: Ada Non-muslim Terpapar Radikalisme, Orangtuanya Histeris Putrinya Gabung NII

“Kita memohon kepada pimpinan lembaga untuk tidak bosan-bosan untuk menyelenggarakan kegiatan wawasan kebangsaan, penguatan nilai-nilai moderasi dalam beragama,” ujar Boy di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).

Boy menjelaskan bahwa pimpinan lembaga memiliki peran penting dalam pengawasan anggotanya. Apalagi, setiap lembaga negara harus menerapkan ideologi yang berazaskan pancasila.

“Saya pastikan tidak ada ASN yang bekerja di sebuah lembaga yang tidak ada azas itu, siapa yang bertanggungjawab? Yang pertama pimpinan lembaga, harus memastikan sebagai pemimpin, dasar negaranya apa dan menyelenggarakan upaya-upaya pencegahan agar anggota di bawahnya tidak mudah terpapar,” jelas Boy.

Lebih lanjut, kata dia, pihaknya juga masih terus berkoordinasi dengan pimpinan lembaga melakukan kontra radikalisme. Satu di antaranya mengawasi rumah ibadah yang menyiarkan terkait ideologi kekerasan.

“Jadi kami sudah bekerjasama, ada pengawasan-pengawasan rumah ibadah yang mengarah kepada ideologi kekerasan, rumah ibadah yang ada di kawasan lembaga dipakai untuk propaganda itu sudah pernah dilakukan beberapa tahun lalu,” pungkas Boy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini