TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan Vice President Supply Chain Management PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Ismail.
Dia akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengolahan anoda logam di PT Antam dan PT Loco Montrado tahun anggaran 2017.
"Pemeriksaan dilakukan di Komisi Pemberantasan Korupsi, atas nama Ismail Senior Vice President Supply Chain Management PT Antam, Tbk.," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (20/6/2022).
Belum diketahui apa yang didalami penyidik dalam pemeriksaan tersebut.
Namun, belakangan KPK tengah menelisik kerja sama pengolahan anoda logam antara Antam dan Loco Montrado.
Baca juga: Korupsi Anoda Logam, KPK Periksa Direktur Operasi dan Produksi PT Antam
Diketahui, KPK melakukan penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait kerjasama pengolahan anoda logam (dore kadar emas rendah) antara PT Antam dengan PT Loco Montrado tahun 2017.
Kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan pada Agustus 2021.
Namun, KPK belum membeberkan konstruksi perkara dalam kasus yang menyeret perusahaan BUMN berkode emiten ANTM ini.
Termasuk juga masih menutupi identitas tersangka.
Dalam perkembangannya, tim penyidik KPK telah menyita dokumen terkait kasus ini.
Dokumen itu disita dari saksi yang diperiksa tim penyidik pada Selasa (8/2/2022).
Saksi dimaksud yakni Nursyahrini Dewi selaku Manufacture Product and Service Trading Senior Officer, UBPP LM PT Aneka Tambang (November 2016-2018).
"Yang bersangkutan hadir dalam rangka penyitaan sejumlah dokumen terkait dengan perkara ini," ujar Ali, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: KPK Dalami Proses Kerja Sama Pengolahan Anoda Logam Antara PT Antam dan Loco Montrado
Tim penyidik KPK pun telah melakukan upaya paksa penggeledahan di sejumlah daerah Jakarta, Banten, hingga Kalimantan Barat untuk mengusut kasus ini
Salah satu tersangka, bos PT Loco Montrado, Siman Bahar, mengajukan praperadilan dan menang. Siman pun memenangkan praperadilan dan batal ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, komisi antikorupsi memastikan kasus ini masih berlanjut.