TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) berulang tahun ke-61 hari ini, Selasa (21/6/2022).
Melansir laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Jokowi lahir pada 21 Juni 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Solo, Jawa Tengah.
Jokowi lahir dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi.
Ia merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara.
Jokowi dan keluarganya dahulu tinggal di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di tepi sebuah sungai di Solo.
Baca juga: Jokowi Ulang Tahun, Ini Profil 4 Presiden RI yang Lahir di Bulan Juni, Semuanya dari Keluarga Biasa
Baca juga: LINK Twibbon Ulang Tahun Jokowi, Dapat Dibagikan di Media Sosial
Ia tumbuh dalam keluarga yang sederhana, dan bahkan sempat berpindah dari satu rumah sewa menuju rumah sewa lainnya.
Keluarga Joko Widodo harus rela digusur Pemerintah Kota Solo dari tempat tinggalnya di bantaran kali Pepe dan tinggal menumpang di kediaman seorang kerabat di daerah Gondang.
Dikutip dari Wikipedia, pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.
Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.
Ketika lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.
Selanjutnya, dengan kemampuan akademis yang dimiliki Jokowi, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Setelah lulus kuliah, Jokowi juga sempat bekerja pada sebuah perusahaan BUMN PT Kertas Kraft di Provinsi Aceh.
Lokasinya yang berada di tengah hutan, kondisi kerja yang keras, dan rencana untuk mempunyai buah hati menuntun Jokowi dan istri untuk kembali ke kota Solo pada 1988.
Diketahui, Jokowi menikah dengan Iriana di Surakarta pada 24 Desember 1986.
Mereka memiliki 3 orang anak, yakni Gibran Rakabuming Raka (1987), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1994).
Di Solo, ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati.
Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya.
Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar.
Namun pada tahun 1990, ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp30 juta yang ia peroleh dari Ibunya.
Perjalanan Karier
Joko Widodo menjadi Wali Kota Solo periode 2005-2010, didampingi sang wakil saat itu FX Hadi Rudyatmo.
Bahkan pada pemilihan Wali Kota Solo periode 2010-2017, ia terpilih kembali.
Pada pada Maret 2012, PDI-P dan Partai Gerindra mengusung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pemilukada DKI Jakarta 2012.
Ia berhasil menang dan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
Baca juga: Jokowi Ulang Tahun, Kenapa Tak Pernah Dirayakan? Mengapa Lebih Memilih Blusukan?
Dikutip dari presidenri.go.id, dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pun kembali masuk dalam pertarungan politik Pilpres 2014.
Hingga akhirnya dirinya terpilih menjadi Presiden RI masa jabatan 2014-2019, didamping sang wakil saat itu Jusuf Kalla.
Dan dalam Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatannya yang kedua.
Kali ini, Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dan dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan 2019 hingga 2024 mendatang.
Asal Muasal Nama Jokowi
Di perjalanan berbisnisnya, Jokowi pun bertemu dengan pria berkebangsaan Prancis, Bernard Chene.
Bernard Chene yang membawa produk milik Jokowi merambah ekspor meubel di Eropa.
Bernard Chenelah yang menciptakan julukan Jokowi.
Diketahui Jokowi bertemu dengan Bernard Chene melalui sang paman.
Pria Prancis itupun mengakui tidak pernah dikecewakan saat berbisnis, bekerja dengan Jokowi.
Bahkan dirinya mengaku takjub dengan sepak terjang Jokowi dalam perjalanan kariernya.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Ia terkejut dan juga terkesan dengan langkah yang sudah ditempuh Jokowi saat ini.
"Luar biasa, bagaimana kamu bisa percaya, seseorang yang biasa kerja bersama kamu di hutan, di pabrik, di kantor, suatu hari orang itu tidak lagi bekerja dengan kamu," jelas Bernard Chene.
"Menjadi seorang wali kota, seorang gubernur DKI Jakarta, dan menjadi presiden dari negara dengan populasi muslim terbesar di dunia."
(Tribunnews.com/Latifah/Garudea Prabawati)