TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid memberikan tanggapannya soal penegasan PDI Perjuangan yang tidak ingin berkoalisi dengan PKS di Pemilu 2024.
Kholid mengatakan, PKS menghormati keputusan dan sikap semua partai politik, termasuk PDI-P yang terang-terangan ketidakinginannya berkoalisi dengan PKS.
Pasalnya menurut Kholid, keputusan tersebut adalah hak prerogatif dan hak kedaulatan PDI-P sebagai partai politik.
"PKS menghormati keputusan dan sikap partai politik, termasuk PDI-P yang menegaskan sikapnya tidak akan berkoalisi dengan PKS. Tentu itu adalah hak prerogatif, hak kedaulatan partai PDI-P untuk tidak mau berkoalisi dengan PKS," kata Kholid dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (24/6/2022).
Namun Kholid pun mengingatkan adanya pepatah Jawa yang menyebut ''ngono yo ngono, ning ojo ngono.'"
Baca juga: Respons Sikap PDIP Enggan Koalisi dengan PKS, M Kholid: Jangan Terlalu Berlebihan dalam Bersikap
Melalui pepatah Jawa tersebut Kholid mengingatkan PDI-P untuk tidak terlalu berlebihan dalam bersikap.
Kholid juga mengajak PDI-P untuk sama-sama menunjukkan politik kebangsaan yang damai, sejuk, serta menunjukkan kolaborasi, bukan polarisasi.
Selain itu Kholid juga mengingatkan PDI-P dengan pepatah Jawa lainnya, 'adigang adigung adiguna' yang berarti ketika kita memiliki kekuasaan, maka gunakanlah kekuasaan itu dengan bijaksana.
"Tentunya kami sebagai sesama anak bangsa mengingatkan ada pepatan jawa yang mengatakan ngono yo ngono, ning ojo ngono, jangan lah terlalu berlebihan dalam bersikap."
"Marilah kita sebagai partai politik menunjukkan politik kebangsaan yang damai, sejuk, yang menunjukkan kolaborasi bukan polarisasi. Orang-orang jawa selalu mengatakan adigang adigung adiguna, Ketika kita memiliki kekuasaan gunakanlah kekuasaan itu dengan bijaksana," terang Kholid.
Baca juga: Tegaskan PDIP Tak akan Koalisi dengan PKS dan Demokrat, Hasto: Jika dengan Demokrat, Sulit Terwujud
Hasto Ungkap PDIP Mungkin Tidak Ada Peluang Jalin Kerjasama dengan PKS dan Demokrat di Pemilu 2024
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto buka suara terkait peluang kerjasama politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat di Pemilu 2024.
Hasto mengatakan bahwa tidak ada peluang untuk PDI Perjuangan dan PKS bekerjasama.
"Ya kalau dengan PKS tidak (peluang bekerja sama)," kata Hasto, Kamis (23/6/2022).
Namun Hasto enggan membeberkan alasan mengapa PDI Perjuangan tidak bisa membangun kerjasama politik dengan PKS.
Baca juga: Kata Sekjen PDI-P Soal Peluang Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat
Ketika ditanya terkait kemungkinan koalisi dengan Demokrat pun, Hasto juga menyebut sulit untuk mewujudkannya.
Sebagai Sekjen dari PDI Perjuangan, dirinya mengakui memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Demokrat.
Bahkan Hasto menyebut bahwa dinamika politik sudah menunjukkan sulitnya kerjasama dengan Demokrat itu diwujudkan.
"Kalau saya pribadi sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," terang Hasto.
Baca juga: PDIP Ungkap Enggan Berkoalisi dengan PKS pada Pemilu 2024
Lebih lanjut Hasto menuturkan, terkait kerjasama politik PDI Perjuangan akan melihat bagaimana emosional para pendukung partai.
Pasalnya menurut Hasto, pendukung PDI Perjuangan adalah rakyat kecil yang lebih suka apa adanya dan tidak suka dengan adanya kamuflase politik.
"(Pemilih PDI-P adalah wong cilik) tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik. Rakyat apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," pungkas Hasto.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)