News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Pegiat HAM Beberkan Tantangan yang Dihadapi Cak Imin Kalau Maju Capres 2024

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis Perekat Demokrasi Tenggerang (PDT) Choirul Huda (kedua dari kiri), Aktivis HAM Binny Buchori (tengah), Anggota Komnas HAM Amiruddin Al-Rahab (kedua dari kanan) dalam forum diskusi dan peluncuran buku “Mata Air Indonesia Maju: Kumpulan Gagasan Untuk Cak Imin” yang digelar Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) di Warung Sunda Talaga Bestari, Cikupa, Tangerang, Rabu (6/7/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Indonesia mengalami tantangan dalam pemajuan demokrasi.

Meskipun demokrasi Indonesia memang mengalami kemajuan pesat dalam prosedur maupun kesempatan lebih bebas bagi masyarakat untuk memilih maupun menjadi elit.

Namun demokrasi ekonomi belum menjadi komitmen dan sikap elit politik dalam agenda demokrasinya.

Pegiat HAM dan Kebhinekaan Amirudin Al-Rahab menyatakan pentingnya para calon pemimpian memahami masalah aktual Indonesia.

"Sehingga publik tahu dan tidak dibiarkan dalam ruang kosong memilih pemimpin," ujar Amiruddin dalam forum diskusi dan peluncuran buku “Mata Air Indonesia Maju: Kumpulan Gagasan Untuk Cak Imin” yang digelar Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) di Warung Sunda Talaga Bestari, Cikupa, Tangerang, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Muhaimin Iskandar Sebut Ada 3 Sampai 4 Juta Pekerja Migran Indonesia Belum Jadi Peserta BP Jamsostek

Dalam acara peluncuran buku tersebut Amir menyebut bekal masalah-masalah yang disampaikan para pakar dan ahli Indonesia yang dititipkan kepada Cak Imin melalui buku ‘Mata Air Indonesia Maju’ lengkap dan menilik hampir semua tantangan demokrasi Indonesia dari masalah agraria sampai HAM.

“Saya mengapresiasi kesediaan Cak Imin membuka diri pada kumpulan gagasan terkait masalah-masalah ekonomi dan kebangsaan Indonesia. Masalah mendasar kesejahteraan yang dititipkan kepada beliau cukup untuk menjadi bekal memimpin,” terangnya.

Sebab, menurut anggota Komnas HAM, kita mengalami krisis gagasan dari para calon pemimpin.

Publik pemilih dinilainya menjadi ragu dan pada dasarnya tidak punya pilihan karena tidak tahu calon elitnya memiliki gagasan atau tidak.

"Masyarakat kebingungan untuk tahu calon pemimpin mereka punya gagasan dan mau mengatasi masalah sosial ekonomi yang mana," tegas Amir.

Sehingga, menurut Amir, Buku “Mata Air Indonesia Maju” diharapkan bisa menginspirasi elit politik lain.

“Saya berharap buku ini dibaca juga oleh sesama elit. Karena buku ini berisi masalah-masalah Indonesia lengkap. Jadi bisa menginspirasi kerja kesejahteraan yang dibutuhkan masyarakat dari elitnya,” kata Amir.

Tantangan Demokrasi Ekonomi

Dalam sesi diskusi tersebut, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Binny Buchori yang turut hadir sebagai representasi aktivis sosial demokrasi mengamati kesalah pahaman yang rancu bahwa demokrasi memicu situasi intoleran.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini