News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Sabtu, 9 Juli 2022: Gorontalo Berpotensi Hujan Lebat

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hujan petir dan angin kencang. Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Sabtu, 9 Juli 2022: Gorontalo Berpotensi Hujan Lebat

TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG Sabtu, 9 Juli 2022 di dalam artikel ini.

Menurut perkiraan BMKG, sebanyak 12 wilayah berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Adapun 12 wilayah tersebut di antaranya Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku dan Papua.

Berikut peringatan dini cuaca ekstrem Sabtu, 9 Juli 2022 dikutip dari Bmkg.go.id:

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang:

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu, 9 Juli 2022: 12 Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat Disertai Angin

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Selatan

- Sulawesi Tenggara

- Maluku Utara

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Ilustrasi hujan petir. Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Sabtu, 9 Juli 2022: Gorontalo Berpotensi Hujan Lebat (Istimewa)

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Sumatera Selatan

- Jawa Barat

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Selatan

Ilustrasi Hujan Deras. Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Sabtu, 9 Juli 2022: Gorontalo Berpotensi Hujan Lebat (TribunJogja/Ist)

Wilayah yang berpotensi angin kencang:

- Nusa Tenggara Timur

Dikutip dari bmkg.go.id, Pusat tekanan rendah terpantau di Samudera Pasifik Timur Filipina dengan tekanan 1008 mb dan Laut Cina Selatan dengan tekanan 1004 mb.

Lalu membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di sekitar samudra Pasifik Timur Filipina dan Laut Cina Selatan.

Kemudian daerah pertemuan/perlambatan (konfluensi/konvergen) lainnya terpantau di Samudra Hindia Barat Aceh hingga Aceh, Sumatera Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini