TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lazisnu PBNU melalui program Nusantara Berqurban merealisasikan pelaksanaan ibadah kurban 1443 H.
Tahun ini pendistribusian hewan dan daging kurban Lazisnu PBNU menyasar masyarakat duafa di nusantara dan luar negeri dengan sasaran wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal), wilayah terdampak bencana, lingkungan pesantren, serta wilayah konflik.
Mengusung tema ‘Solidaritas Tanpa Batas’, seperti tahun-tahun sebelumnya, Lazisnu PBNU konsisten mengajak masyarakat untuk membangun solidaritas tanpa batas-batas suku, ras, atau golongan tertentu dalam menebar kebaikan dan keberkahan pada momentum Idul Adha.
Ketua Lazisnu PBNU, Ali Hasan Al Bahar mengatakan program Nusantara Berqurban dilandasi dengan semangat bahwa Hari Raya Idul Adha adalah salah satu hari mulia bagi muslim di seluruh penjuru dunia, terlebih bagi yang menunaikan ibadah kurban.
“Pada Hari Raya Idul Adha ini kita melakukan aktivitas berkurban dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga ekspresi syukur kepada Allah SWT,” kata Habib Ali Hasan, Senin (11/07/2022).
Dirinya menjelaskan ibadah kurban selain masuk dalam ranah ibadah personal, juga merupakan bentuk ibadah sosial dengan memberikan daging kurban kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Terima Amanah Kurban dari Masyarakat dan Pejabat
Direktur Eksekutif Lazisnu PBNU, Qohari Cholil memaparkan bahwa Lazisnu PBNU selain menerima hewan kurban dari masyarakat umum juga menerima amanah penyaluran sapi kurban dari Presiden RI, Wapres, Kapolri, Mendagri, dan Menparekraf RI.
“Juga (kurban) ada sapi dari sejumlah pihak. Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh masyarakat, para pejabat dan beberapa perusahaan yang telah menyalurkan kurbannya melaluiLazisnu PBNU,” papar Qohari di sela prosesi penyembelihan sapi kurban pada hari Tasyrik 11 Dzulhijjah di Pesantren Az-Ziyadah Jakarta Timur.
Terkait total penghimpunan kurban Lazisnu PBNU secara nasional, Qohari menerangkan saat ini masih dalam pendataan karena beberapa daerah masih melakukan penerimaan dan penyembelihan hewan kurban pada hari tasyrik.
“Total penghimpunan masih dalam tahap rekap data, karena di beberapa daerah atau wilayah dan cabang pada hari tasyrik ini masih melakukan penerimaan dan penyembelihan hewan kurban. Menunggu hari tasyrik selesai baru nanti akan terlihat perolehan kurban Lazisnu PBNU secara nasional. Namun jika melihat animo, antusiasme masyarakat dalam berkurban, maka target penghimpunan nasional 10 ribu hewan kurban setara kambing insya Allah akan tercapai,” terangnya.
Baca juga: Setelah 2 Tahun Pandemi Covid-19, WNI di Belanda Akhirnya Rayakan Idul Adha dan Potong Kurban
Dia menegaskan pendistribusian hewan dan daging kurban yang diterima oleh Lazisnu PBNU kemudian disalurkan kepada masyarakat duafa hingga pelosok Nusantara, tidak hanya di Pulau Jawa melainkan sampai Maluku, Sulawesi Utara, Pulau Lombok, Pulau Bawean, Pulau Sumatera, dan daerah lainnya.
“Kami salurkan juga di lingkungan pesantren, wilayah konflik seperti negara Yaman, dan para duafa serta pelajar Indonesia yang berada di Maroko. Insya Allah LAZISNU PBNU dapat secara amanah menyalurkan kurban dengan tepat sasaran dan bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan,” tutup Qohari.
Optimalkan Penghimpunan Kurban via Digital
Ketua Panitia Kurban Lazisnu PBNU, Ending Syarifuddin menambahkan bahwa pada program Nusantara Berqurban 2022 pihaknya juga mengoptimalkan penghimpunan hewan kurban melalui beberapa platform digital.
Sekarang ini, lanjutnya, transformasi digital adalah keniscayaan. Menurutnya, penghimpunan Ziswaf (zakat, infak, sedekah, wakaf) dan kurban harus menjadi bagian dari ekosistem digital karena semakin banyaknya pengguna internet.
“Prinsipnya terlibat atau terlibas (ekosistem digital). Namun dalam hal ini tentu tidak mengurangi esensi berkurban dengan menggunakan hewan kurban berkualitas, sesuai syariat, dan bebas dari PMK (penyakit mulut dan kuku),” imbuh Ending yang juga menjabat sebagai Manajer Pendistribusian dan Pemberdayaan Lazisnu PBNU.
Selain itu, dirinya turut menyampaikan terkait penggunaan besek dari bambu sebagai media pendistribusian daging kurban kepada masyarakat.
Baca juga: Antusias Warga Berswafoto dengan Latar Belakang Sapi Kurban Jokowi Berbobot 1 Ton di Masjid Istiqlal
“Ya, kami menggunakan besek bambu yang tentu ramah lingkungan sebagai pengganti kresek untuk pembagian daging kurban kepada masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan hasil Munas Konbes NU tahun 2019 terkait kampanye bebas plastik, dan kami Lazisnu PBNU berupaya untuk turut andil dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik,” pungkasnya.