Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menegur Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sudah tepat.
Diketahui, pria yang akrab disapa Zulhas itu baru-baru ini meminta warga memilih anaknya saat kegiatan pembagian minyak goreng di Bandar Lampung.
Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu menyebut fokus utama Mendag adalah bukan untuk mengkampanyekan anaknya.
Namun, bagaimana upaya menyelesaikan secara komprehensif tata niaga minyak goreng agar murah, terjangkau.
"Saya rasa apa yang dilakukan oleh Jokowi tepat yah menegur menterinya yang dianggap tidak fokus bekerja untuk kepentingan masyarakat," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (13/7/2022).
Ujang menyarankan Jokowi agar para menteri tak boleh merangkap jabatan, termasuk sebagai Ketua Umum Partai.
"Itulah yang sulit karena pasti akan banyak konflik kepentingan," ujarnya.
Persoalan seperti ini, kata Ujang, cukup repot.
Sebab, di satu sisi Jokowi menegur, namun di sisi yang lain Zulhas menjabat sebagai Ketua Umum Partai.
Baca juga: Zulkifli Hasan Kampanye Anaknya Saat Bagi Migor, Aktivis 98: Tahun Politik, Suasana Makin Panas
"Ini kan pasti banyak persoalan dan banyak konflik kepentingan di mana-mana. Salah satunya tadi, berkampanye untuk anaknya terkait dengan minyak goreng itu," ungkap Ujang.
Sebelumnya, video Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau membagikan minyak goreng (migor) gratis dan meminta anaknya, Futri Zulya Savitri, dipilih saat pemilu menjadi kontroversi.
Video viral yang dimaksud menampilkan Zulhas bersama putrinya, Futri, hadir dalam suatu acara.
Zulhas menyampaikan sambutan di hadapan ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut. Zulhas berinteraksi dengan ibu-ibu dan menanyakan program minyak goreng murah di eranya sebagai Mendag, Minyakita.