Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Andi Syafrani menegaskan komitmen pihaknya terhadap isu dan persoalan publik yang memihak pada kepentingan rakyat.
Dirinya memastikan Lira tak berpihak kepada kepentingan kelompok, apalagi kepentingan individu.
"Lira akan terus berkomitmen dan konsisten menjadi jembatan rakyat dengan pemerintah", ujar Andi melalui keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Andi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LIRA yang berlangsung di Hotel Pomelotel, Kuningan, Jakarta pada Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Ketum Partai Gelora Minta Pemerintah Ekstra Hati-hati Soal Faktor Non Ekonomi Penyebab Resesi
Andi menjelaskan bahwa LIRA adalah mitra komunikasi dan mediasi yang bersifat kerakyatan.
Sehingga, kata Andi, LIRA hadir untuk mengawal pemerintahan Indonesia yang bersih sekaligus bisa menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat.
Dirinya mencontohkan isu dan program land reform Presiden Joko Widodo yang perlu dikawal pelaksanaannya agar menyejahterakan masyarakat.
"Land reform atau reforma agraria di bawah Presiden Jokowi harus kita dukung karena akan berdampak besar kepada kehidupan rakyat," kata Andi.
Menurutnya, LIRA berkomitmen memperjuangkan dan memastikan reformasi agraria yang dilakukan pemerintah adalah untuk kepentingan rakyat dan kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Pemerintah Didesak Dorong Industrialisasi Sawit Rakyat
“Tidak boleh ada ketimpangan dan kesenjangan kepemilikan aset tanah lagi dan hak masyarakat untuk mendapatkan keadilan harus dipenuhi oleh negara karena itu adalah amanat konstitusi negara ini," ucap Andi.
LIRA, menurut Andi, menyadari tantangan dan masalah yang dihadapi Indonesia saat ini sangatlah banyak dan berat.
Penyelenggara negara harus serius dalam bekerja untuk kepentingan rakyat dan tidak boleh memberi celah lagi untuk ditunggangi kepentingan oligarki.
Seperti diketahui, Kepengurusan DPP LIRA resmi dilantik dan dikukuhkan. Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem menjadi Ketua Dewan Pembina LIRA.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden dipegang oleh mantan Presiden LIRA sebelumnya, Olis Datau.