News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Komnas HAM Sebut Para Ajudan Sambo Masih Tertawa-tawa Tepat Sebelum Baku Tembak Tewaskan Brigadir J

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner Komnas HAM Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Choirul Anam (batik hijau) saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM telah melakukan pemeriksaan terhadap enam dari tujuh ajudan atau aide de camp (ADC) Irjen Ferdy Sambo terkait insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J.

Bharada E yang diduga terlibat dalam aksi baku tembak itu turut hadir dalam pemeriksaan yang berjalan kurang lebih 6 jam itu.

Dalam hasil pemeriksaan itu, Komnas HAM membeberkan kondisi terakhir antara para ajudan Sambo sebelum kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.

"Sebelum Jumat (hari kematian Brigadir J) kami tarik ke belakang, kami tanya semua apa yang terjadi, bagaimana peristiwanya, bahkan kondisinya kayak apa, itu salah satu yang penting misalnya begini, kondisinya bercanda-canda tertawa atau tegang, itu kami tanya," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Selasa (26/7/2022).

Anam menjelaskan, para ajudan yang diperiksa menyatakan kalau mereka masih tertawa-tawa.

Rentang waktunya bahkan kata Anam sangat dekat dengan insiden penembakan tersebut.

"Beberapa orang yang ikut dalam forum (perkumpulan) itu ngomongnya memang tertawa. Itu yang kami tanya. Jadi kami lihat spektrum bagaimana kondisinya," ucap Anam.

Kendati demikian, Anam tidak menjelaskan secara detail topik apa yang sedang dibahas para ajudan sehingga membuat mereka tertawa.

Baca juga: Periksa Ajudan Ferdy Sambo, Komnas HAM: Bharada E Jelaskan Banyak Hal, Salah Satunya Soal Menembak

Anam hanya memastikan kalau kondisi saat itu sangat rukun dan santai, tidak timbul ketegangan apapun.

"Soal tertawa kita tanya, ini kondisinya (ada) tekanan atau nggak dan sebagainya, (dijawab) bagaimana tekanan, orang tertawa-tawa kok. Itu banyak yang ngomong demikian," ucapnya.

Adapun dalam pemeriksaan ini, Komnas HAM menerapkan mekanisme secara terpisah.

Di mana para ajudan ini diperiksa secara sendiri-sendiri untuk mendapatkan keterangan yang sejujur-jujurnya dari masing-masing ajudan.

"Ini penting untuk melihat sesuatu yang kami dapatkan sendiri oleh Komnas HAM, untuk melihat constrain waktu dan melihat konteks yang terjadi dalam constrain waktu itu, termasuk tadi yang saya bilang di awal soal tertawa, tertawa," tukas Anam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini