Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Universitas Indonesia Ade Armando datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).
Dia hadir sebagai saksi dalam sidang kasus pengeroyokan terhadap dirinya beberapa waktu lalu.
Dalam sidang tersebut, pegiat sosial media itu menjelaskan kronologi saat dirinya mengalami pengeroyokan kala mengikuti demo di depan gedung DPR pada 11 April lalu.
Awalnya, Ade bersama sejumlah kelompoknya tengah mengajarkan bagaimana meliput unjuk rasa.
“Ketika itu saya sebagai ketua dari pergerakan Indonesia, itu saya sedang berusaha pertama tama melakukan peliputan terhadap unjuk rasa tersebut,” kata Ade Armando dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).
Ade lantas mengungkap awal mula dirinya menjadi sasaran dari pengeroyokan itu. Pada sekira pukul 13.00 WIB, dia masih melakukan peliputan dengan kelompoknya. Namun ada sesosok ibu-ibu yang mengajak Ade berbincang dan menanyakan asal kelahirannya.
“Anda dari Padang? Begitu ya. Terus saya bilang, ya saya dari Padang, kenapa? Kalimat-kalimat anda seperti apa dia bilang tidak cukup jelas, saya tanya ulang, dia pergi,” katanya.
Setelah itu, semua berjalan baik-baik saja, hingga pada sekira pukul 15.00 WIB, beberapa massa yng berunjuk rasa mulai bersitegang dengan aparat kepisian. Terkait hal itu, Ade pun sudah berencana untuk meninggalkan area DPR RI.
“Di depan gedung DPR tersebut saya merasa sudah selesai acaranya lebih dari pukul 3 mungkin pukul 4, saya bilang yuk kita pulang aja,” ujarnya.
Baca juga: Datangi Sidang Pengeroyokan di PN Jakpus, Ade Armando Berharap Pelaku Diberi Hukuman Setimpal
Ia menambahkan bahwa situasi sore itu semakin kacau. Namun, sambung dia, dirinya belum mendapat permasalahan terkait pengeroyokan saat itu.
Hingga ada seorang ibu-ibu memberhentikan perjalanan Ade Armando yang hendak bergegas menuju mobil untuk meninggalkan lokasi demo.
Seorang ibu-ibu itu kembali menyebut kata Padang ke Ade Armando. Namun, Ade mengaku tidak mengerti maksud Ibu itu.
“Saya jawab lagi, maksud ibu apa? Kemudian dia bergerak meninggalkan saya lagi,” ujarnya.
Detik-Detik Ade Armando Dipukul lalu Dikeroyok
Tak lama setelah itu, Ade mengaku merasa ada yang memukul ketika dia berbalik setelah diberhentikan oleh seorang ibu-ibu itu.
“Serangan-serangan itu datang bertubi-tubi. Mula-mula ke kepala saya dari belakang, kemudian ke muka saya, kemudian saya teruyung-uyung,” ucapnya.
“Saya jatuh, begitu saya jatuh saya ditendangi berulang-ulang oleh orang-orang tersebut. Saya akibatnya harus menutupi kepala saya dengan menaikkan tangan saya dua untuk melindungi kepala saya.”
Pemukulan terus terjadi hingga satu ketika, Ade merasa berat saat menerima tendangan yang diarahkan ke bagian belakang kepalanya secara berulang-ulang.
Ade pun mengaku tidak tahu mengapa dirinya dikeroyok oleh sejumlah orang.
“Saya betul-betul tidak tahu mengapa saya diserang, saya dengar ada teriakan 'Ade Armando,” ujar dia.
“Yang saya ingat ini ade armando, ini Ade Armando keroyok keroyok.”
“Saya lupa persis apakah karena semakin lama tidak jelas pmongannya apakah ada kaitannya dengan orang ini menista agama atau apa saya lupa,” tuturnya.