TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Upacara pemakaman secara kedinasan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengobati hati orang tua dan keluarga pasca-autopsi ulang yang dilakukan di Jambi, Rabu (27/7/2022) kemarin.
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut pemakaman dengan cara kedinasan tersebut membuat sedikit luka orang tua almarhum meredam.
"Kemudian juga untuk mengobati hati orang tuanya, dimana orang tua kan kemarin hari terakhir mereka melihat jasadnya, dan dia kepengen orang tua itu supaya anaknya dikuburkan secara kedinasan maka akhirnya dikabulkan," ujar Kamaruddin, Kamis (28/7/2022).
Kamaruddin mengungkapkan upacara itu sedikit menghibur orang tua almarhum Brigadir J.
Meski ditinggalkan untuk selamanya namun orang tuanya tetap bangga kepada anak keduanya itu.
"Setidaknya kan itu menghibur karena klien saya ini kan bangga sekali, dua anaknya masuk polisi."
"Yang pertama kan PNS, kedua polisi, ketiga sarjana kesehatan, keempat polisi lagi."
"Artinya ini contoh teladan bukan orang kaya, hidupnya cuma di gubuk kecil di sekolah, patut kita apresiasi," ungkapnya.
Sebelumnya, polisi telah selesai melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rabu (27/7/2022) sore.
Pantauan Tribunnews.com di area pemakaman di kawasan Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi terlihat sejumlah polisi melakukan upacara kedinasan saat proses pemakaman kembali jenazah Brigadir J.
Sekira 15.43 WIB, ambulans yang membawa peti mati jenazah Brigadir J datang ke area pemakaman.
Tidak lama dari itu, peti jenazah Brigadir J yang sudah dibalut dengan bendera merah putih dikeluarkan dari ambulans.
Terlihat juga ada karangan bunga dan foto Brigadir J yang mengiringi jenazah ke pemakaman.
Setelah itu, suara tembakan dari delapan laras panjang yang dipegang anggota polisi yang mengelilingi makam terdengar saat peti mati diturunkan ke liang lahat.