Berdasarkan Hadist Riwayat Muslim, Rasullah bersabda bawasanya puasa Asyura dapat menebus dosa tahun yang lalu.
2. Mengikuti anjuran Rasul
Selain menebus dosa masa lalu dengan menjalankan puasa Asyura adalah mengikuti anjuran Rasul.
Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.
Rasullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut ketika datang ke Madinah.
Namun Rasullah tidak mewajibkan untuk menjalankan puasa Asyura.
Hal itu di ketahui dari riwayat Abu Hurairah, Rasul mengatakan "Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan Saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah."
Baca juga: Amalan Bulan Muharram, Puasa Sunah Tasua dan Asyura, Simak Jadwal dan Niatnya
4. Hari puasa ummat Nabi Musa
Ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Orang Yahudi menganggap hari itu adalah hari baik saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, sehingga membuat Musa berpuasa.
Maka Nabi bersabda "Aku lebih hormat terhadap Musa dari kamu", lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang berpuasa, HR Bukhari Muslim.
5. Mewujudkan cinta dan hormat pada junjungan
Rasullah adalah junjungan terutama bagi umat muslim, orang yang di hormati, dan dicintai.
Menjalankan puasa Asyura adalah obsesi beliau yang belum terlaksana lantaran ajal yang menjemputnya.
Rasullah bersabda "kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)," HR Muslim.
Sebagaimana untuk mewujudkan obsesi beliau tersebut, menjalankan puasa pada bulan muharram adalah bentuk rasa cinta dan hormat terhadap Rasulullah.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)