News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Komnas HAM Tetap Periksa soal Laporan Pelecehan Seksual, Jadi Motif Pembunuhan atau Hanya Skenario

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Ferdy Sambo bersama sang istri Putri Candrawati dan Brigadir J (Kanan) - Pemeriksana ini untuk mengungkap motif, apakah memang motif itu ada (pelecehan) di bagian dari motif atau bagian dari skenario

TRIBUNNEWS.COM - Komisioner Komnas HAM, M Choirul Anam berencana akan memeriksa Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi dalam waktu dekat.

Kendati demikian, Komnas HAM akan tetap menyesuaikan status Ferdy Sambo yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Selasa (9/8/2022).

Termasuk menyesuaikan kondisi psikis Putri Candrawathi.

"Sampai saat ini, kami belum mengetahui yang bersangkutan akan diperiksa dimana, dua-duanya (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi), kami masih menunggu konfirmasi."

"Besok (Kamis sebenarnya) agendanya adalah (pemeriksaan) FS dan Bu Putri, (namun) sampai hari ini kami belum mendapatkan informasinya."

"Kami berharap keduanya (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi) bisa datang ke Komnas HAM."

"Namun demikian jika atas pertimbangan tertentu, ya kita akan mengikuti perkembangan yang terbaik," jelas Anam dikutip dari Kompas Tv, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Selama Penggeledahan di Rumah Pribadi Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Selalu Menangis di Dalam Kamar

Cari Fakta Kekerasan Seksual

Penjadwalan pemeriksaan kepada Ferdy Sambo dan istrinya dilakukan untuk mencari fakta terkait kekerasan seksual yang dilaporkan di awal.

Tak berjalan sendiri, Komnas HAM berencana akan  menggandeng Komnas Perempuan untuk membuktikan adanya pelecehan seksual yang terjadi kepada Putri Candrawathi.

Apakah benar masuk dalam motif tindakan yang dilakukan Ferdy Sambo ataukah hanya skenario.

Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Jumat (5/8/2022). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

"Soal dugaan kekerasan seksual kami menggandeng Komnas Perlindungan Perempuan untuk membuktikan ada tidaknya peristiwa tersebut (kekerasan seksual) itu yang pertama."

"Kemudian kedua juga kalau ini dikaitkan dengan motif, apakah memang motif itu ada (pelecehan) di bagian dari motif atau bagian dari skenario."

"Karenanya, kami terus bekerja bersama Komnas Perempuan untuk menyelidiki hal tersebut ada tidaknya kekerasan seksual ataukah mungkin (itu) motif atau ada peristiwa lain yang kemudian menjadi latar belakang atau pemicu penembakan Brigadir Yosua," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dikutip dari YouTube Metro Tv, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Sejumlah Barang Diamankan Polisi Kemarin, Begini Suasana Terkini Rumah Mertua Ferdy Sambo di Kemang

Baca juga: LPSK Tak Berhasil Dapatkan Informasi dari Putri Candrawathi, Bagaimana Nasib Assessmentnya?

Komnas HAM, lanjut Beka, tak ingin menyimpulkan lebih dini motif dari kejadian yang menewaskan Brigadir J.

Untuk itu, pemeriksaan untuk mendengarkan keterangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, tetap harus dilanjutkan.

"Kami harus mendengar keterangan dari Ferdy Sambo, barangkali dari keterangan tersebut akan kelihatan motifnya seperti apa, memang pemicunya (sensitif) atau apa kita belum tahu."

"Termasuk menjadwalkan keterangan Ibu Putri sebagai rangkaian yang tak terpisahkan," lanjut Beka Ulung.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Siti Nurjannah Wulandari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini