TRIBUNNEWS.COM - Hari Orangutan Internasional atau International Orangutan Day diperingati setiap tanggal 19 Agustus.
Dilansir dari World Orangutan Events, orangutan disebut sebagai 'korban' paling ikonik dari industri kelapa sawit.
Hari Orangutan Internasional ditetapkan untuk membantu mendorong masyarakat dalam mengambil tindakan guna melestarikan spesies ini.
Dari tahun 1992-2000, populasi orangutan Sumatera dianggap telah menurun lebih dari 50 persen.
Populasi orangutan Kalimantan turun hampir 43 persen dalam dekade terakhir, dari 35.000 pada tahun 1996 menjadi 20.000 pada tahun 2006.
Sejak studi yang dilakukan oleh World Orangutan Events, fenomena deforestasi atau penggundulan hutan terus meningkat yang berarti populasi orangutan sebenarnya bisa jauh di bawah perhitungan itu.
Baca juga: Link Twibbon Hari Orangutan Sedunia 2022 yang Diperingati Setiap 19 Agustus
Sementara itu, dikutip dari laman National Today, Hari Orangutan Internasional memiliki maksud untuk menyelamatkan spesies yang berada di ambang kepunahan.
Tujuan Hari Orangutan Internasional adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang kesulitan spesies ini yang telah berkembang dari terancam punah menjadi sangat terancam punah.
Orangutan telah ada selama beberapa generasi dan dianggap sebagai nenek moyang gorila.
Mereka adalah kera besar yang menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon dan hanya ditemukan di hutan Kalimantan dan Sumatera.
Penelitian lebih lanjut telah menunjukkan bahwa Orangutan dan Gorila adalah dua spesies berbeda yang terpisah sekitar 400.000 tahun yang lalu.
Orangutan memiliki panjang lengan yang sangat besar yang mencapai sekitar tujuh kaki dari ujung ke ujung.
Saat orangutan berdiri tegak, tangan mereka hampir menyentuh tanah.
Lengan panjang mereka melengkapi gaya hidup arboreal mereka, membiarkan mereka berpindah dari pohon ke pohon dan membangun tempat berlindung dari daun besar kanopi.