News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Ketika Abu Bakar Ba'asyir Ikut Upacara 17 Agustus, Sebelumnya Terima Bendera Merah Putih dari Danrem

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Abu Bakar Baasyir ketika mengikuti upacara bendera 17 Agustus di Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022).

TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Sejak berdiri tahun 1972, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah untuk pertama kalinya menggelar upacara HUT Ke-77 Kemerdekaan Indonesia secara besar-besaran, Rabu (17/8/2022).

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bertindak selaku inspektur upacara dalam upacara 17 Agustus yang dihadiri langsung pendiri ponpes Ustaz Abu Bakar Baasyir.

Sekadar informasi, Abu Bakar Baasyir sebelumnya menjalani hukuman penjara setelah dinyatakan terlibat dalam pendanaan latihan teroris di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.

Ia bebas dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021) setelah menjalani hukuman selama 9 tahun penjara.

Ia lantas kembali ke Pondok Pesantren Al-Mukmin di Ngruki.

Upacara HUT Kemerdekaan RI tahun 2022 di Ponpes Al Mukmin dimulai sekitar pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Menko PMK dan Ustaz Abu Bakar Baasyir Laksanakan Upacara HUT RI ke-77 di Ponpes Ngruki

Upacara diikuti para santri sebagai peserta upacara.

Sementara Abu Bakar Baasyir tiba lokasi tepat sebelum upacara dimulai.

Dengan mengenakan pakaian atasan putih, ia terlihat berjalan dengan tongkat dibantu santri menuju ke tenda yang telah disediakan untuk para tamu undangan.

Selama proses upacara Baasyir duduk tampak khusyuk mengikuti rangkaian upacara.

Kemudian saat momen pengibaran bendera Baasyir tidak ikut hormat bendera.

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Minta Maaf

Namun, saat mengheningkan cipta dan pembacaan doa ia tampak mengikuti perintah inspektur upacara.

Direktur Ponpes Al-Mukmin, Ustaz Yahya mengatakan awalnya pihak Ponpes hendak menggelar upacara secara sederhana.
Namun, akhirnya kegiatan itu digelar secara besar-besaran dengan persiapan selama empat hari.

"Kami maunya sederhana, tetapi beliau-beliau (Dandim dan Kapolres Sukoharjo) minta dibesarkan sekalian. Biar dunia melihat bahwa kita ini bukan anti NKRI," kata Yahya usai geladi bersih, Selasa (16/8/2022).

Yahya mengaku tiap tahun dirinya mengikuti upacara bendera, namun dengan konsep sederhana.

"Yang besar baru hari ini, tapi kita setiap saat mengadakan. Sejak saya santri ya mengadakan seperti itu," jelas Yahya.

Sementara itu, usai upacara, Baasyir mengaku upacara bendera HUT ke-77 RI ini merupakan yang pertama diadakan Ponpes Al-Mukmin Ngruki.

Upacara ini digagas oleh para alumni.

Baca juga: Kondisi Abu Bakar Baasyir saat Bebas, Ditjen Lapas: Bahagia dan Sehat

"Belum pernah upacara. Ini baru pertama kali diadakan sejak Ponpes Al-Mukmin berdiri," kata Ba'asyir.

Dikatakannya, upacara ini merupakan bentuk syukur kepada Allah.

Terlebih sebagai negara sudah sepatutnya bersyukur pada Allah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77 di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. (Tribunnews.com/Fahdi)

"Itu merupakan kesyukuran kepada Allah. Jadi memang kewajiban kita ini, apa saja yang dikaruniai dari Allah harus kita balas bersyukur, diwujudkan degan upacara bendera 17 Agustus," katanya.

Abu Bakar Baasyir mengatakan, bentuk bersyukur kepada Allah yang paling sempurna adalah negara yang dikaruniai ini harus diatur dengan hukum yang diturunkan Allah.

Ia juga menegaskan untuk saat ini Indonesia belum sempurna.

Dia pun berharap suatu saat nanti Indonesia akan diatur hukum dari Tuhan Yang Maha Esa supaya menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

"Harapan saya ke depan Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negara baik penuh keampunan dari Allah," ujarnya.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy selaku inspektur upacara mengatakan pelaksanaan upacara dilakukan sebagai rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Pelaksanaan upacara dilakukan sebagai rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemerdekaan berarti kita tetap berpegang teguh kepada tali persatuan dan kesatuan," kata Muhadjir.

Dengan demikian, kata Muhadjir, rasa syukur ini akan memberikan optimisme bagi bangsa untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia.

"Kita terus berupaya pulih lebih cepat dan bangkit lebih cepat," katanya.

Sekretaris Kemenko PMK YB Satya Sananugraha menjelaskan, para personel upacara terdiri atas para ustaz dan santri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki.

"Mereka telah dilatih oleh Dandim Sukoharjo, Polres Sukoharjo dan Pemkab Sukoharjo," katanya.

Pada pelaksanaan upacara, ada sekitar 1.300 peserta yang hadir dari kalangan santri pesantren Al Mukmin Ngruki, mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA.

"Berbagai persiapan sebelumnya telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. Mulai dari pelatihan para personel hingga persiapan lokasi," katanya.

Terima Bendera Merah Putih sebelum HUT RI

Diketahui sehari sebelum pelaksanaan upacara 17 Agustus, Abu Bakar Baasyir menerima bendera Merah Putih dari Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Achiruddin.

Penyerahan Bendera Merah Putih kepada Abu Bakar Baasyir berlangsung di Ponpes Al-Mukmin Ngeruki, Sukoharjo, Selasa (16/08/2022).

"Saya berharap momentum kemerdekaan ini dapat menggugah rasa cinta tanah air dan meningkatkan semangat nasionalisme para Santri Ponpes Al Mukmin Ngruki," kata Achiruddin.

Abu Bakar Baasyir mengucapkan terima kasih atas kedatangan Achiruddin beserta jajarannya, serta Kapolres Sukoharjo.

Abu Bakar Baasyir menerima bendera merah putih dari Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Achiruddin (TribunSolo.com / Dok Korem 074/Warastratama)

Terima kasih diberikan karena telah berinisiatif membantu dalam persiapan dan pelaksanaan Upacara HUT Kemerdekaan RI.

"Upacara ini merupakan kali pertama dilaksanakan semenjak Ponpes Al Mukmin Ngruki berdiri," kata Abu Bakar Ba'asyir.

"Kemerdekaan Bangsa Indonesia ini adalah suatu anugerah dari Allah SWT dan itu memang sudah kehendak Allah," imbuhnya. (tribun network/ebs/dod)

Sebagaian dari artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Jelang 17 Agustus, Abu Bakar Ba'asyir Terima Bendera Merah Putih dari Danrem 074/Warastratama

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini