News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Contoh Teks Khutbah Jumat: Semangat Hijrah Semangat Perubahan

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pidato - Berikut adalah contoh teks khutbah Jumat yang singkat dan jelas: Semangat Hijrah Semangat Perubahan.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah contoh teks khutbah Jumat yang singkat dan jelas.

Mengutip unida.gontor.ac.id, khutbah Jumat ini berjudul Semangat Hijrah Semangat Perubahan.

Khutbah Pertama

الْحَمْدَ للهِ اللهِ ا اتِ الِنَا اللهُ لاَ لّ لَهُ لِلْ لاَ ادِيَ لَهُ لاَ لهَ لّ لاَ ادِيَ لَهُ لاَ لهَ لاّ

الصَّلاَةُ السَّلاَمُ لَى افِ الأَنْبِيَاءِ المرْسَلِيْنَ ا لَى لِهِ

ا ا اد الله اي الله اته از المتقون.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Bulan Muharram: Meningkatkan Ketaqwaan di Bulan Muharram

Amma ba'du…

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Itulah nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan marilah kita bersama perkuat ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

ا ا الَّذِينَ ا اا اللَّهَ اتِهِ لَا لَّا لِمُونَ

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam .”
(QS. Ali Imran: 102)

Shalawat serta semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi panutan kita dan tiap sunnahnya selalu kita teladani…

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah…

Dalam khutbah kali ini, kita akan melihat bagaimanakah spirit hijrah dalam memasuki tahun baru hijriah ini mendorong kita pada semangat perubahan.
Allah SWT berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا ا ا ا اَنْفُسِهِمْۗ

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

Ayat diatas merupakan petunjuk yang sangat jelas dari Allah, bahwa suatu perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan menuju arah, bukan sebaliknya perubahan ke arah.

Allah telah berfirman dalam surat Al-Balad ayat 8-10

الَمْ لْ لَّه

لِسَانًا

النَّجْدَيْنِۙ

Artinya: Kami telah menjadikan sepasang mata, dan sepasang bibir? Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)

Berubah untuk menjadi baik memang tidak mudah. Ayat di atas dilanjutkan dengan ayat berikutnya, dimana Allah berfirman

لَا ا الْعَقَبَةَ

ا ا الْعَقَبَةُ

ا اِطْعَامٌ

ا ا اَوْ ا ا انَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اصَوْا

الصَّبْرِ

اصَوْا

الْمَرْحَمَةِۗ

Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? (yaitu) melepaskan (hamba sahaya), atau memberi makan pada hari-hari yang terjadi, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berpesan sayang. (Al Balad 11-17)

Perhatikan bagaimana dalam ayat di atas, memilih jalan baik diumpakan dengan “menempuh jalan yang mendaki dan sukar”

Dalam ayat lain, Allah berfirman:

اسْتَعِيْنُوْا الصَّبْرِ الصَّلٰوةِ اِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا لَى الْخٰشِعِيْنَۙ

Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,

Dalam tafsir Ibn Katsir, kata “kabiirah” dijelaskan maknanya sebagai “masyaqqah tsaqiilah” atau sesuatu yang sulit.

Lalu apa makna orang yang khusyu' dalam ayat itu. Dalam tafsir Ibn Katsir dijelaskan, Abi Talhah menjelaskan, dari Ibn Abbas, bahwa orang yang khusyu adalah “ المصدقين ا ل الله ”, orang yang percaya dengan apa yang diturunkan Allah.

Maka dari ayat tersebut, jelas bahwa sebuah perubahan perlu sebuah perjuangan yang tidak mudah. Jika kita mengenang bagaimana Rasulullah SAW dan para sahabat hijrah dari Mekkah ke Madinah, kita akan menyadari beratnya perjuangan beliau.

Maka ada beberapa hal yang dapat menguatkan semangat dan langkah kita untuk berubah
Yang pertama: memohon petunjuk/hidayah dan pertolongan Allah
Dalam setiap rakaat shalat kita, kita selalu membaca surat Al-Fatihah, dimana kita menambahkan doa agar kita mendapat hidayah.

Hidayah adalah sesuatu yang sangat mahal harganya. Batas yang memisahkan antara orang yang masuk ke surga dan neraka adalah kalimat syahadat. Kalimat syahadat, secara verbal memperpanjang panjang, namun tidak terasa beratnya untuk diucapkan jika seseorang tidak hidayah.

Bahkan Rasulullah sendiri tidak dapat memberi hidayah kepada pamannya.

اِنَّكَ لَا ا لٰكِنَّ اللّٰهَ اۤءُ الَمُ الْمُهْتَدِيْنَ

Artinya:, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Al-Qasas: 56)

Dalam sebuah riwayat dalam Tafsir Ibn Katsir, diriwayatkan bahwa ayat tersebut turun ketika ajal mendekati Abu Thalib, paman Rasulullah SAW. Saat itu Rasulullah SAW mengajak pamannya tersebut untuk menyebut kalimat tauhid, namun hingga akhir hayatnya, bibir pamannya tersebut tidak jua menyebut kalimat tauhid.

Yang kedua: bersungguh-sungguh
Untuk berubah dan mendapatkan petunjuk, harus dilakukan dengan mujahadah, baik dengan doa maupun ikhtiar.

Allah SWT berfirman:

الَّذِينَ اهَدُوا ا لَنَهْدِيَنَّهُمْ لَنَا اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-'Ankabut [29]: 69)

Yang ketiga: mengikuti langkah orang-orang yang ikhlas
Agar perubahan yang kita lakukan tidak salah jalan, tidak tersesat, maka kita perlu memiliki seseorang yang dapat memandu kita, menemani kita, bahkan menegur kita dalam perjalanan kita untuk berubah. siapa orang yang layak kita ikuti? Yaitu orang-orang yang ikhlas.

Allah SWT Berfirman:

اتَّبِعُوا لَا لُكُمْ ا

ikutilah orang yang tiada balasan balasan; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk ” (Yasin: 21).

Kesimpulan dari penjabaran di atas, bahwa untuk berubah, maka diperlukan setidaknya dua hal:
Kita harus mengubah diri kita sendiri
kita harus khusyu
dan untuk memperkuat langkah-langkah perubahan kita, maka diperlukan:
petunjuk/hidayah dan pertolongan kepada Allah
bersungguh-sungguh
ikuti langkah orang-orang yang ikhlas
Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.

لُ لِي ا اسْتَغْفِرُ اللهَ لِي لَكُمْ لِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ العَالمِيْنَ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ لَى افِ الأَنْبِيَاءِ المرْسَلِيْنَ ا لَى لِهِ

اَمَّا : ااَ االنَّاسُ !! اِتَّقُوا اللهَ ال. الْفَوَاحِشَ ا ا ا . افِظُوْا لىَ الطَّاعَةِ الْجُمْعَةِ الْجَمَاعَةِ. اعْلَمُوْا ا اللهَ اَمَرَكُمْ . لاَئِكَةِ . الَ الىَ لَمْ لْ ائِلاًعَلِيْمًا:

اِنَّ اللهَ لاَئِكَتَهُ لُّوْنَ لىَ النَّبِىْ اَ ا الَّذِيْنَ ا لُّوْا لَيْهِ لِّمُوْا لِيْمًا

اَللَّهُمَّ لِّ لَى لَى لِ ا لَّيْتَ لَى اهِيْمَ لَى لِ اهِيْمَ، . ارِكْ لَى لَى لِ ا ارَكْتَ لَى اهِيْمَ لَى لِ ا

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ المسْلِمَاتِ المؤْمِنِيْنَ المؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ الأَمْوَاتِ ال

ا لَا لُوبَنَا ا لَنَا لَدُنْكَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ ا لُكَ الهُدَى التُّقَى العَفَافَ الغِنَى

bermain

اللَّهُمَّ اكْفِنَا لاَلِكَ امِكَ ا لِكَ اكَ

ا لْنا لَ ا اجْعَلْ لنا لَدُنْكَ لْطَانًا ا

اللَّهُمَّ اقِبَتَنَا الأُمُورِ لِّهَا ا الدُّنْيَا ابِ ال

ا لَنَا اجِنَا اتِنَا اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ امًا

ا ا الدُّنْيَا الْآخِرَةِ ا ابَ النَّارِ

لَّى اللهُ لَى ا لَى لِهِ .سُبْحَانَ الْعِزَّةِ ا . لاَمٌ لَى الْمُرْسَلِيْنَ. الْحَمْدُ لِلّهِ الْعَالَمِيْنَ.

اد الله، الله العدل الإحسان اء القربى الفخشاء المنكر البغي لعلكم . اذكروا الله العظيم اشكروه لى ادعوه لكم لذكر الله

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini