TRIBUNNEWS.COM - Simak detik-detik Brigadir Joshua Hutabarat atau Brigadir J ditembak Bharada Richard Eliezer atas perintah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir J diketahui tewas di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022).
Ia ternyata menjadi korban pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo.
Di hari setelah proses rekonstruksi selesai digelar, Selasa (30/8/2022), Polri merilis video animasi yang menunjukkan detik-detik Brigadir J ditembak.
Sesaat sebelum Brigadir J ditembak, Ferdy Sambo sempat marah dan menuding sang ajudan telah bersikap kurang ajar.
Tak hanya itu, Ferdy Sambo juga melepaskan satu tembakan pada Brigadir J setelah korban jatuh tersungkur.
Baca juga: Ferdy Sambo Tembak Brigadir J Satu Kali, Sempat Marah sebelum Eksekusi, Tuding Korban Kurang Ajar
Dikutip dari tayangan video animasi rekonstruksi, berikut ini detik-detik Brigadir J ditembak:
17.06.54 WIB
Putri Candrawathi, Brigadir RR, Kuat Maruf, Bharada E, dan Brigadir J perjalanan dari Saguling menuju Duren Tiga.
Di dalam mobil, Brigadir J duduk di kursi depan samping Kuat Maruf yang menyetir.
Sementara Putri Candrawathi duduk di kursi tengah, serta Bharada E dan Brigadir RR di belakang.
17.06.59 WIB
Rombongan turun dari kendaraan. Putri Candrawathi berjalan lebih dulu diikuti Kuat Maruf dan Brigadir J.
17.07 WIB
Putri Candrawathi menuju kamar diantar Kuat Maruf.
Baca juga: Ferdy Sambo dan Bharada E Kekeh Pertahankan Keterangan Masing-masing soal Adegan Menembak Brigadir J
17.08.39 WIB
Bharada E naik ke kamar ADC di lantai dua lewat tangga besi.
Kuat Maruf naik ke lantai dua untuk menutup pintu balkon.
17.09.04 WIB
Brigadir RR ada di garasi rumah dinas, sementara Brigadir J berjalan menuju taman.
17.10.50 WIB
Di taman, Brigadir J sedang terlibat percakapan lewat telepon.
17.09.27 WIB
Kendaraan Ferdy Sambo sampai di Duren Tiga. Ia didampingi Ajudan Romer dan sopir bernama Yogi.
Ajudan Romer kemudian turun, sementara mobil berjalan menuju pojok pertigaan.
Baca juga: Momen Memilukan Rekonstruksi, Brigadir J Duduk Dekat Bharada E Saat Bripka RR Beri Arahan Eksekusi
Ferdy Sambo lalu berjalan ke arah rumah, namun senjata api yang dipegangnya terjatuh.
Ajudan Romer yang melihat mencoba membantu mengambilkan senjata api itu, tapi Ferdy Sambo melarangnya.
Senjata api itu kemudian dimasukkan Ferdy Sambo ke saku celana kanan.
Setelahnya, Ferdy Sambo masuk ke dalam rumah dan terlihat mengenakan sarung tangan hitam.
Sementara, Ajudan Romer terlihat menunggu di luar.
17.10.50 WIB
Ferdy Sambo memanggil Bharada E untuk turun. Kuat Maruf juga turun dari lantai dua.
Ia kemudian meminta Kuat Maruf memanggil Brigadir RR dan Brigadir J masuk ke dalam rumah.
17.12 WIB
Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir J, Brigadir RR, dan Kuat Maruf berkumpul di dekat meja makan.
Ferdy Sambo kemudian marah pada Brigadir J, menuding sang ajudan telah bersikap kurang ajar.
"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," kata Ferdy Sambo.
Ia kemudian berteriak pada Bharada E, memerintahkan agar segera menembak Brigadir J.
"Woy kamu tembak! Kau tembak cepat! Cepat woy kau tembak!" ujarnya.
Baca juga: Ferdy Sambo Pakai Baju Tahanan, Tersenyum Kecil saat Peragakan Adegan Rekonstruksi Kasus Briagdir J
Bharada E kemudian menembak Brigadir J sebanyak tiga atau empat kali.
Tembakan pertama yang dilepaskan mengenai dada sebelah kanan Brigadir J.
Lalu tembakan selanjutnya mengenai pipi dan sikut kiri korban.
Brigadir J pun jatuh telungkup di samping tangga depan gudang.
Saat eksekusi terjadi, Brigadir RR dan Kuat Maruf berdiri di belakang Ferdy Sambo.
Setelah Brigadir J terjatuh, Ferdy Sambo melepaskan tembakan ke arah korban dan mengenai kepala bagian belakang.
Ferdy Sambo kemudian melepaskan lima tembakan ke arah dinding dan jendela di lantai dua.
Serta, dua tembakan di lantai satu yang mengarah ke dinding dan kabinet.
Seusai mengeksekusi Brigadir J, Ferdy Sambo menjemput Putri Candrawathi yang berada di dalam kamar.
Mereka kemudian berjalan keluar rumah dinas, dimana Brigadir RR sudah berada di dalam mobil untuk mengantar Putri Candrawathi pulang ke Saguling.
Proses Rekonstruksi Kasus Brigadir J Selesai 74 Adegan
Proses rekonstruksi kasus Brigadir J pada Selasa (30/8/2022), selesai dalam kurun waktu 7,5 jam dengan total 74 adegan.
Rekonstruksi meliputi kejadian di Magelang, Jawa Tengah, serta rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Saya hadir bersama komisioner Komnas HAM, LPSK, dan penyidik kita sudah melaksanakan rekonstruksi berlangsung 7,5 jam sesuai komitmen Bapak Kapolri, timsus diperintahkan setransparan mungkin," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa, dilansir Tribunnews.com.
"Di TKP kedua Saguling 36 adegan dipergakan oleh tersangka dan saksi terkait demikian TKP terkahir di Duren Tiga ada 27 adegan diperankan semua oleh tersangka dan juga saksi masalah peristiwa tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, Dedi mengungkapkan ada 78 adegan yang diperagakan dalam proses rekonstruksi kasus Brigadir J.
Rinciannya, ada 16 adegan di Magelang dan 35 di Jalan Saguling, rumah pribadi Ferdy Sambo.
Serta 27 adegan di rumah dinas saat Bharada E mengeksekusi Brigadir J.
"Ada 78 adegan, (rinciannya) 16 di Magelang, 35 di Jalan Saguling tanggal 8 (Juli 2022) dan pascapembunuhan Brigadir J, lalu 27 di rumah dinas terkait peristiwa pembunuhan," terangnya.
Empat Tersangka dan Asisten Putri Candrawathi akan Dikonfrontir Timsus
Rabu (31/8/2022) hari ini, rencananya tim khusus (timsus) Polri akan kembali memeriksa empat tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Keempat tersangka itu adalah Putri Candrawathi, Bharada E, Brigadir Ricky Rizal (Brigadir RR), dan Kuat Maruf.
Selain keempat tersangka, asisten Putri Candrawathi bernama Susi juga akan diperiksa.
"Besok konfrontir ada lima orang, PC, Susi, Kuat, Ricky, Richard," kata Brigjen Andi Rian Djajadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022), dilansir Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan pemeriksaan hari ini dilakukan untuk membandingkan keterangan terkait insiden yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
"Ini semua (untuk membandingkan) yang ada di Magelang," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Abdi Ryanda Shakti/Igman Ibrahim)