News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KLHK dan DRRC UI Publikasikan Hasil Risiko Kedaruratan Pengelolaan B3 di 4 Provinsi

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof. Fatma Lestari, Ketua DRRC UI memberikan paparan hasil analisis risiko kedaruratan pengelolaan B3 dan/atau limbah B3 di Kalimantan Barat.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan nonB3 (PLTTDLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) merilis hasil risiko kedaruratan pengelolaan B3 dan limbah B3 di 4 provinsi, Jumat, 2 September 2022.

Keempat provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Provinsi Kalimantan Timur.

Publikasi hasil risiko kedaruratan pengelolaan B3 dan limbah B3 ini diselenggarakan melalui workshop hybrid di kampus Universitas Indonesia dan diikuti sejumlah instansi perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan perusahaan-perusahaan terkait di keempat provinsi.

Baca juga: Menparekraf Dorong Pemanfaatan Limbah Sawit Jadi Lapangan Kerja Baru di Riau

Fatma Lestari, Ketua DRRC UI menekankan pentingnya kolaborasi antara KLHK dengan akademisi dalam menghitung Risiko Kedaruratan Pengelolaan B3 dan Limbah B3 di 4 provinsi tersebut.

Haneda Sri Mulyanto dari PLTTDLB3, KLHK memberikan sambutan dalam acara Workshop Hasil Analisis Risiko Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3 pada 2 September 2022.

Workshop ini mencakup 4 sesi dengan pemaparan hasil analisis risiko kedaruratan pengelolaan B3 dan/atau limbah B3 Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur bersama dengan tim periset dari UI pada keempat sesinya.

Hasil riset untuk Provinsi Jawa Tengah dipresentasikan oleh DR Zakianis dari tim periset UI.

Sementara presentasi untuk riset di Kalimantan Barat dilakukan oleh Fatma Lestari, hasil riset Kalimantan Selatan oleh DR. Drs. Adonis Muzanni, MEM, dan Dr. rer. nat. Agustino Zulys, S.Si., M.Sc, untuk hasil riset Kalimantan Timur.

Melalui kegiatan workshop ini diharapkan diperoleh hasi penghitungan hasil analisis risiko kedaruratan pengelolaan B3 dan/atau limbah B3 yang komprehensif dan bisa digunakan sebagai acuan penyusunan program kedaruratan PLB3.

Dari workshop ini diharapkan diperoleh hasil analisis risiko yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3 di 4 provinsi tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini