TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tak hadir mendampingi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR, Senin (5/9/2022).
Ketidakhadiran Dudung seperti menguatkan kabar adanya ketidakharmonisan dengan Andika.
Belakangan Jenderal Dudung buka suara soal isu ketidakharmonisan tersebut.
Jenderal Dudung membantah dirinya tak hadir ke DPR karena tidak harmonis dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Dudung mengaku tak menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I lantaran diminta Panglima TNI mengecek pasukan untuk bertugas.
Yakni perintah untuk mengecek kesiapan Batalyon 143 yang akan berangkat ke daerah operasi.
"Kemarin saya tidak hadir melaksanakan RDP itu salah satu perintah Panglima TNI untuk mengecek kesiapan Batalyon 143 yang akan berangkat ke daerah operasi," kata Dudung dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (7/9/2022).
Baca juga: Jenderal Dudung Abdurachman Bicara Makna Pangkat dan Jabatan pada 19 Pati yang Baru Naik Pangkat
Dudung menuturkan, sebagai pimpinan dari Angkatan Darat, Dudung mempunyai tugas untuk mengecek kesiapan dari Batalyon 143 tersebut.
Karena nantinya Batalyon 143 ini akan digunakan langsung oleh Panglima TNI.
Selain itu, Dudung menilai jika hal tersebut lebih penting, karena sebelumnya agenda tersebut sudah beberapa kali ditunda.
"Saya sebagai pimpinan Angkatan Darat, saya cek kesiapannya, sejauh mana. Karena nanti akan digunakan oleh Panglima TNI di Papua. Kita menyiapkan, membina, melatih, sejauh mana kesiapan itu."
"Nanti akan dipakai Panglima TNI disana, karena Panglima TNI sebagai pengguna. Karena beberapa kali ditunda-tunda, saya cek dulu kesiapannya, latihannya bagaimana, kesiapan materilnya bagaimana, itu kita siapkan. Itu lebih penting kalau menurut saya," terang Dudung.
Lebih lanjut, Dudung menepis isu terkait ketidakharmonisannya dengan Panglima TNI.
Baca juga: Respon Panglima TNI & KSAD Diisukan Tak Harmonis, Dudung Minta Beda Pendapat Jangan Dibesar-besarkan
Ia juga menyebut hubungannya dengan Panglima TNI baik-baik saja dan tidak ada perbedaan apapun.
"Saya dengan Panglima TNI sampai sekarang masih baik-baik saja, tidak ada perbedaan apapun," imbuh Dudung.
Kemudian Dudung pun menegaskan bahwa TNI itu solid, dan kalaupun ada perbedaan didalamnya itu adalah hal biasa.
"TNI Solid, kalau ada perbedaan itu biasa," ungkapnya.
Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika Tepis Isu Tak Harmonis dengan KSAD Jenderal Dudung: Dari Saya Tidak Ada
KSAD Jenderal Dudung Tak Hadiri Rapat di Komisi I DPR
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas, mengkritik tidak hadirnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurahman dalam rapat kerja membahas anggaran dan isu aktual dengan Komisi I DPR.
"Khusus untuk Kepala Staf AD, saya pikir sudah berapa kali tidak hadir untuk mengikuti rapat komisi," kata dia di ruang rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/9/2022).
Menurut legislator Gerindra itu, Dudung seharusnya bisa membedakan mana yang menjadi prioritas untuk dihadiri.
"Harus dibedakan mana rapat yang menjadi prioritas dengan rutinitas yang penting di Mabes AD, sehingga rapat begini tidak setiap saat kita lakukan. Jadi saya berharap Kepala Staf AD harus hadir di sini," pungkasnya.
Baca juga: Panglima TNI Buka Suara soal Hubungannya dengan KSAD Dudung yang Diisukan Tidak Harmonis
Sebelumnya, Komisi I menggelar rapat kerja dengan jajaran TNI untuk membahas rencana kerja dan anggaran TNI tahun 2023 serta sejumlah isu-isu aktual, Senin (5/9/2022).
Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, memimpin jalannya rapat. Hadir sejumlah petinggi TNI di antaranya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kementerian Pertahanan diwakili Wamenhan M Herindra.
Hadir juga para jajaran pimpinan staf angkatan, di antaranya KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Namun, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tampak tidak berada di lokasi. Dirinya diwakili oleh Wakasad Letjen TNI Agus Subiyanto.
Baca juga: Disebut Tidak Harmonis dengan KSAD Jenderal Dudung, Jenderal Andika Singgung Mengenai Tupoksi
Herindra mengatakan ketidakhadiran Prabowo di rapat bersama Komisi I karena tugas kenegaraan untuk menemani Presiden Jokowi di Istana Bogor dalam rangka menerima kunjungan Prsiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr.
Sementara, KSAD Jenderal Dudung tidak hadir untuk mengecek kesiapan prajuritnya untuk operasi di Papua.
"Kita tahu bahwa kondisi di lapangan semakin kompleks sehingga banyak yang harus disampaikan Bapak KSAD kepada prajurit. Kita lihat banyak hal yang menonjol yang dilakukan negatif oleh prajurit, sehingga dengan keberadaan Pak KSAD di tengah-tengah prajurit akan memberikan motivasi," kata Agus.
"Kemudian yang kedua, pengecekan Alkapsus dan Alkapsat yang harus dibawa prajurit dalam rangka mendukung tugas operasi di lapangan sehigga pelaksanan tugas bisa berjalan dengan lancar," tambah Agus.