TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bharada Richard Eliezer alias Bharada E hingga kini masih trauma dengan peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Bharada E diketahui gemetar karena trauma saat masuk ke lokasi kejadian saat proses rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J pada 30 Agustus 2022.
Bharada E pun mendapat pendampingan dari psikiater selama menjalani penahanan.
Pengacara Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Ronny Talapessy pun mengungkap bila kliennya hingga saat ini masih menjalani terapi untuk menghilangkan rasa traumanya.
"Kita kan kemarin melakukan asesement psikolog juga. Terus ada tahapannya kita juga terapi. Kalau kemarin terapinya itu 1,5 jam. Terapi soal trauma. Kita lihat masih ada trauma," kata Ronny Talapessy saat dihubungi, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga: Kondisi Terkini Bharada E: Lebih Religius dan Berharap Bisa Bertemu Orang Tua
Meskipun begitu, menurut Ronny Talapessy, kondisi Bharada E saat ini lebih baik dari sebelumnya.
Kliennya kini terlihat semakin dekat dengan Tuhan dengan cara banyak berdoa atas kasus yang menjeratnya.
"(Kondisi) Baik, sekarang posisinya lebih mendekat kepada Tuhan, banyak berdoa," kata Ronny.
Bharada E pun mengungkap sebelum dirinya diseret ke meja hijau ia ingin bertemu keluarganya.
Baca juga: Harapan Bharada E Sebelum Jalani Sidang Kasus Pembunuhan Briagdir J: Ingin Bertemu Keluarga
Mengingat Bharada E belum pernah bertemu keluarganya sejak kasus pembunuhan Brigadir J mencuat.
"Kita akan minta supaya klien saya bisa dipertemukan dengan orang tua untuk menguatkan mental memulihkan trauma, nanti kita akan minta ke kepolisan, penyidik," kata Ronny.
Meski begitu, Ronny belum merinci kapan akan berkomunikasi dengan pihak kepolisian terkait permintaan kliennya tersebut.
Baca juga: Pengakuan Krusial Bharada E: Saya Penembak Pertama, Ferdy Sambo Menembak Terakhir
Saat ini, Ronny mengungkapkan pihaknya masih fokus untuk pemberkasan kliennya yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Nanti, kita fokus ke pemberkasan dulu, tapi nanti salah satu pertimbangan sebelum persidangan akan minta untuk bertemu keluarga untuk memulihkan trauma," ucapnya.