Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Badiowi atau Awiek tegas mengatakan bekas Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy tidak ada urusan apa-apa terakait lengsernya Suharso Monoarfa dari kursi Ketum PPP.
Hal ini disampaikan oleh Awiek ketika ditemui di kawasan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indoensia (RI) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022) sore.
Sebelumnya beredar kabar kedatangan Romy ke rumah Suharso Monoarfa disebut-sebut untuk membicarakan hasil musyawarah kerja nasional (Mukernas).
Baca juga: Ganti Ketua Umum, PPP Pastikan Tidak Mempengaruhi Posisi di KIB
Romy juga dikabarkan menjadi mediator antar kubu Suharso Monoarfa dan Muhammad Mardiono yang ditunjuk Mukernas di Serang, Banten sebagai Pelaksana tugas Ketua Umum PPP.
Awiek menjelaskan Romy diundang oleh Suharso Monoarfa untuk diskusi terkait beberapa informasi.
“Enggak ada urusannya. Pak Romy hanya diundang pak Harso sehari setelah Mukernas untuk diskusi ya soal informasi-informasi yang berseliweran coba dikonfirmasi,” jelas Awiek.
Lebih lanjut, dalam pertemuan itu Romy hanya menyampaikan informasi yang ia dapatkan.
Tidak ada sangkut pautnya terkait Romy yang dikabarkan menjadi komunikator antara dua kubu dalam PPP.
“Pak Romy diundang, diajak diskusi oleh pak Suharso dan kawan-kawan. Tidak mau percaya, ya sudah, jadi kami ralat bahwa pak Romy memerankan diri sebagai komunikator antara kedua belah pihak itu karena kita juga dekat, pak Harso juga dekat,” tegasnya,
“Supaya ini tidak terjadi bentrokan. Bukan berarti dia ditunjuk sebai mediator, tapi beliau mengambil memposisikan diri untuk mendamaikan PPP ini. Itu kan bagus. Jangan disalahtafsirkan dia menjadi jubirnya istana. Bukan. Enggak ada kaitannya,” tambah Awiek.