News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wali Kota Cilegon Dukung Penolakan Gereja, Fraksi PKS DPR RI Buka Suara

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bukhori Yusuf. Wali Kota Cilegon Dukung Penolakan Gereja, Fraksi PKS DPR RI Buka Suara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS, Bukhori Yusuf menyarankan polemik pembangunan Gereja Maranatha di Cikuasa, Gerem, Kota Cilegon diselesaikan melalui kearifan lokal.

Hal itu menanggapi Wali Kota Cilegon Helldy Agustian yang ikut menandatangani petisi penolakan pembangunan Gereja Maranatha tersebut.

"Komen saya serahkan saja kearifan lokal karena hakikatnya agama itu harus menciptakan kedamaian," kata Bukhori kepada Tribunnews.com, Senin (12/9/2022).

Kemenag bakal buka ruang diskusi

Sementara, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan mengundang beberapa pihak untuk membicarakan rencana pembangunan gereja di Cilegon yang menjadi polemik dalam sepekan terakhir.

Pertemuan tersebut, kata Yaqut, bakal dilaksanakan pada pekan ini dengan mengundang Wali Kota Cilegon dan tokoh masyarakat.

"Kita akan diskusikan solusinya dengan Wali Kota Cilegon dan tokoh masyarakat. Saya mengundang mereka untuk bertemu pada 14 September mendatang," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Senin (12/9/2022).

"Saya sudah terima laporan dari tim, undangan pertemuan di kantor Kementerian Agama ini sudah dikirim ke para pihak, termasuk Wali Kota Cilegon," tambah Yaqut.

Baca juga: Dukung Penolakan Gereja, DPR Ingatkan Wali Kota Cilegon Tak Memihak

Pihak lain yang diundang, antara lain Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden.

Sementara dari internal Kemenag, akan hadir Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Banten, Plt. Dirjen Bimas Kristen Kemenag, dan Kepala Kantor Kemenag Kota Cilegon.

Menurut Yaqut, persoalan ini perlu didudukkan secara jernih dan tidak emosional.

Pertemuan para pemangku kepentingan, menurut Yaqut, sangat penting untuk mendudukan persoalannya dan menyelesaikan problemnya.

“Beragam perspektif akan kita diskusikan bersama, baik dari aspek regulasi, kesejarahan, dan masing-masing relevansinya dalam konteks kehidupan kebangsaan masa kini. Insya Allah solusi terbaiknya akan bisa segera dicapai,” jelas Yaqut

Yaqut meyakini akan ada solusi terbaik dari polemik ini. Sebab, spirit agama adalah mendekatkan manusia kepada Tuhan. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini