Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat kerja sama dengan Kantor Kontra Terorisme Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT).
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar bersama dengan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo, didampingi Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Bidang Kontra Terorisme PBB, HE Mr Vladimir Voronkov, beberapa waktu lalu.
Pertemuan dengan Voronkov dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja BNPT ke New York untuk menghadiri “The First United Nations Global Congress of Victims of Terrorism".
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNPT sempat berbincang mengenai rencana kunjungan UNOCT ke tanah air pada 29 November-2 Desember 2022 untuk penguatan kerja sama internasional penanggulangan terorisme kedua lembaga.
Baca juga: Cegah Radikalisme, BNPT Gandeng KNPI Beri Penguatan Pendidikan dan Pelatihan pada Generasi Muda
UNOCT direncanakan berkunjung dalam rangka membahas serta mengidentifikasi prioritas dan kebutuhan Pemerintah Indonesia dalam cakupan Global Programme on Vulnerable Targets Protection dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait di Indonesia.
"BNPT menyambut baik rencana kunjungan tersebut dan siap untuk mengkoordinasikan pertemuan UNOCT dengan K/L terkait," kata Boy Rafli, dalam keterangan yang diterima, Selasa (13/9/2022).
BNPT dan UNOCT juga bakal membahas perkembangan Bali Work Plan 2019-2025.
Baca juga: Pengamat Dukung BNPT Berdayakan Seluruh Potensi Negara dalam Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme
Bali Work Plan ini merupakan upaya Indonesia bersama seluruh negara ASEAN dalam menggandeng badan-badan internasional untuk membicarakan persoalan keamanan yang sangat mendasar berkaitan dengan violent extremism dan deradikalisasi.
UNOCT saat ini tengah menyiapkan sejumlah program yang bertujuan memperkuat implementasi Bali Work Plan 2019-2025, khususnya terkait dengan sarana untuk penuntutan, rehabilitasi, dan reintegrasi (PRR) dan pengembangan kapasitas.
Sebelumnya, pada 10-12 Mei 2022 lalu, BNPT diundang untuk menghadiri pertemuan tingkat Asia the National Focal Points (NFPs) Regional Forum for Asia and the Pacific on Global Programme on Security of Major Sporting Events and Promotion of Sport and its Values to Prevent Violent Extremism di Thailand.
Baca juga: BNPT Dan FKPT DKI Jakarta Berkolaborasi Dengan Dinas Pendidikan Jakarta Cegah Radikalisme Di Sekolah
"Pada kesempatan tersebut Indonesia menyampaikan pengalaman serta praktik baik dalam menangani ancaman terorisme khususnya terkait kegiatan perhelatan olahraga, dan peran duta damai dalam pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan," ujar Boy.
Sejauh ini, BNPT dan UNOCT jiga telah terlibat dalam berbagai kerja sama strategis penanggulangan terorisme, khususnya di tingkat nasional dan regional Asia Tenggara.
Beberapa program kerja sama yang telah berjalan dalam mendukung prioritas Pemerintah terkait terorisme, antara lain dalam hal perlindungan obyek vital; pencegahan dan perlindungan pekerja migran di Asia Tenggara dari kerentanan ekstremisme berbasis kekerasan; upaya memperkuat implementasi Bali Work Plan 2019-2025 dalam mempromosikan pencegahan dan penanggulangan violent extremism (P/CVE) di lingkup regional; serta dalam hal kerja sama teknis.
BNPT juga terus memperkuat peluang kerjasama dengan UNOCT melalui kerangka South-South Cooperation yang jadi salah satu fokus UNOCT.
Best practices bidang P/CVE dengan kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara, serta keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, dipandang dapat memberikan manfaat dalam memperkuat kerangka South-South Cooperation.
Karena itu, UNOCT ingin mengeksplorasi lebih lanjut peluang kerjasama CT/PCVE ini dengan BNPT, mengidentifikasi bentuk-bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh UNOCT kepada Pemerintah Indonesia, sejalan dengan prioritas di tingkat nasional, regional dan global dalam bidang penanggulangan terorisme.