News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

BUKAN Jenderal, Sosok Polisi Ini Bikin Brigadir RR Ungkap Fakta Sebenarnya Pembunuhan Brigadir J

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Rekonstruksi ini menghadirkan lima tersangka yang telah ditetapkan yaitu Irjen Ferdy Sambo atau Irjen FS, Putri Candrawathi atau PC, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf atau KM. Rekonstruksi tersebut memeragakan 78 adegan dengan rincian 16 adegan adalah peristiwa yang terjadi di Magelang pada tanggal 4,7, dan 8 Juli 2022, 35 adegan di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, dan 27 adegan di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri itu. WARTA KOTA/YULIANTO

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ternyata tak hanya kehadiran anak dan istrinya, terungkap sosok ini yang bikin Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR memutuskan untuk mengungkap fakta sebenar-benarnya terkait penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

Ternyata menjaga nama baik sang ayah, Bripka RR mengungkap berbagai fakta baru terkait tewasnya Brigadir Yosua.

Diketahui, ayah Bripka RR juga merupakan seorang anggota polisi.

Kuasa hukum Bripka RR,  Erman Umar menuturkan, kliennya lebih segan pada sang ayah daripada Irjen Ferdy Sambo yang selama ini merupakan atasannya.

"Ada dua hal yang membuatnya untuk memberikan keterangan sesuai fakta sebenarnya yakni setelah bertemu dengan keluarganya dan merasa terbebani jika terus berbohong," kata Erman.

Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR mulai berani melawan skenario Ferdy Sambo dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Baca juga: Ditelepon Putri Candrawathi untuk Pulang, Bripka RR dan Bharada E Lihat Kuat Maruf Panik dan Tegang

Kuasa hukum Bripka RR, Zena Dinda Defega, mengatakan Bripka RR memberanikan diri untuk memberikan keterangan jujur dalam kasus Brigadir J.

Zena mengatakan Bripka RR tak ingin merusak nama orangtuanya yang merupakan mantan kapolsek.

Bripka RR bicara terbuka setelah bertemu sang istri dan adik yang memintanya untuk bicara apa adanya.

Bripka Ricky juga diingatkan bahwa ia masih memiliki keluarga dan anak yang masih kecil.

“Keluarga meminta Bripka RR untuk terus terang, apa adanya,” kata Zena Dinda Defega dikutip Tribunnews dari YouTube Official iNews yang tayang pada Minggu (11/9/2022).

Terlebih lagi, orangtu Bripka RR pernah menjabat sebagai Kapolsek. 

“Jadi tidak ingin menjelekkan nama keluarga,” katanya.

Kuasa hukum lain Bripka RR, Erman Umar, mengatakan hal senada.

 Erman Umar bercerita mengenai pertemuan istri dan adik Bripka RR dengan Bripka RR.

Dalam pertemuan tersebut, keluarga menyinggung mengenai nama baik sang ayah.

Bripka RR pun bahkan menangis setelah mendengar sosok ayah dan anaknya.

“Kalau kamu tidak bicara benar, nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas,-red)."

"Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa."

"Itu dia mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," kata Erman di Mabes Polri, Kamis (8/9/2022), mengutip Tribun Jakarta.

Sebut Tak Ada Pelecehan Seksual di Magelang

Erman mengatakan, Bripka RR mengaku tidak mencurigai adanya pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada istri Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo saat berada di Magelang.

Baca juga: 11 Pengakuan Bripka RR soal Kasus Brigadir J: Ferdy Sambo Nangis hingga Dijanjikan Uang Terima Kasih

“Tidak ada (mencurigai pelecehan saat di Magelang),” kata Erman saat ditanyakan oleh Aiman Witjaksono dalam tayangan Aiman Kompas TV yang bertajuk “Blak-Blakan Bripka Ricky Rizal” pada Senin (12/9/2022).

Dikatakannya, Ferdy Sambo sempat menggelar acara ulang tahun pernikahan bersama istrinya pada tanggal 6 Juli 2022 tengah malam dan keesokan harinya di tanggal 7 Juli 2022 Ferdy Sambo langsung berangkat ke Jakarta bersama ajudannya yang bernama Deden.

Pada siang harinya sekitar pukul 2 siang, ia bersama Kuat Ma’ruf (asisten keluarga Sambo) sempat pergi ke luar rumah untuk membeli sembako.

Setelahnya, ia kembali keluar rumah bersama Bharada E atau Richard Eliezer untuk mengantarkan barang ke sekolah anak Ferdy Sambo.

Kemudian, Putri menelepon Richard untuk meminta keduanya pulang ke rumah.

Kejadian ini terjadi sekitar pukul jam 4 atau 5 sore.

“Sampai dia di rumah, liat di bawah, nggak ada orang, naik ke tangga, di tangga itu bertemu Kuat, posisi si Susi (asisten rumah tangga Sambo) agak menangis Susi,” tambah dia.

Ricky langsung menanyakan kepada Kuat soal kejadian yang terjadi di lokasi.

Namun, Kuat hanya menjelaskan bahwa ia melihat tindakan Brigadir J yang mencurigakan.

‘Ada kejadian apa om Kuat?’. Tadi ada kejadian si Yosua turun naik turun naik, saya tanya ada apa, dia menghindar lari ke bawah, kemudian dia balik lagi agak memaksa mau masuk ke (kamar) ibu’, dihalangi (Kuat) pakai pisau. Ya udah kamu lihat ke atas’,” tambah dia.

Setelah Ricky masuk ke kamar, ia juga menanyakan ke Putri soal kejadian yang terjadi di rumah Magelang itu.

Putri hanya menanyakan soal keberadaan Yosua.

Putri sama sekali tidak memberitahukannya soal kejadian pelecehan.

Baca juga: Kondisi Bripka RR: Menyesal, Putus Asa dengan Kariernya di Kepolisian, Kini Hanya Bisa Pasrah

“Masuk lah dia, di lihat kamar ibu, ditanya lagi ‘Ada apa bu?’ Kata Ricky kan. Dia (Putri) malah menayakan Yosua,” tuturnya.

Ricky,  langsung ke bawah dan memanggil Yosua.

Saat Ricky menanyakan ke Yosua soal kejadian di rumah tersebut, Yosua juga tidak memberikan penjelasan apapun kepadanya.

“Turun ke bawah ditanya, ‘Ada apa Yosua?’.

‘Itu Pak Kuat kenapa marah-marah sama saya’. Ya udah jawab Ricky, ‘Ya udah kamu (Yosua) dipanggil ibu, ayo’ dibujuk naik lah ke atas,” tutur Erman.

Menurut Ricky kepada Erman, Yosua dan Putri kemudian berbiacara di dalam kamar selama sekitar 15 menit. Saat itu,

Ricky berada di depan kamar namun tidak mendengar isi pembicaraan keduanya.

Baca juga: Semobil dari Magelang, Bripka RR Akan Turunkan Brigadir J di Rest Area Jika Tahu Rencana Ferdy Sambo

“Enggak ditutup. Kan ada pembicaraan dong. Cuma pembicaraan itu dia nggak dengar,” kata Erman.

Setelah selesai, Ricky dan Yosua kembali ke lantai bawah.

Saat itu, Ricky kembali menanyakan kepada Yosua soal kejadian yang terjadi namun Yosua hanya menjawab tidak ada kejadian apa-apa.

Ricky pun langsung berinisiatif mengambil senjata laras panjang dan laras pendek milik Yosua.

Tindakan itu diambil karena dalam pandangan Ricky sempat ada pertengkaran antara Kuat dan Yosua.

Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR - Berikut kesaksian Bripka RR mulai dari soal kejadian di Magelang hingga detik-detik tewasnya Brigadir J (kolase Tribunnews)

Sebab sebelumnya, menurut Ricky, Kuat sempat menghalangi Yosua masuk ke kamar Putri sambil memegang pisau.

“Bagaimana pun Yosua kan punya senjata punya (snejata laras) panjang dan pendek. Diambil inisiatif. Kenapa? ‘inisiatif bang, saya (Ricky) sebagai yang masuk senior dibandingin Yosua kalau terjadi apa-apa ini antara Kuat ini,” tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, Brigadir J tewas di rumah Ferdy Sambo di kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta, 8 Juli 2022.

Brigadir Yosua tewas akibat tembakan Bharada Richard atas perintah Ferdy Sambo. Saat penembakan Ricky dan Kuat Ma’ruf juga ada di lokasi penembakan.

Namun, diduga rangkaian kejadian bermula saat mereka berada di rumah Sambo di Magelang.

Dalam kasus ini, Polri menetapkan 5 tersangka, yakni Ferdy Sambo, Bharada Richard, Bripka Ricky, Kuat Ma’ruf, dan Putri Candrawathi. (Tribunnews.com/Miftah Salis, Tribun Jakarta/Abdul Qodir) (Kompas.com/Rahel Narda)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini