News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL Lukas Enembe Undang KPK ke Jayapura | Eko Kuntadhi Mundur Jadi Ketum Ganjarist

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Eko Kuntadhi. Berita populer nasional: Lukas Enembe undang KPK ke rumahnya di Jayapura, Eko Kuntadhi mundur dari Ketum Ganjarist buntut hina Ning Imaz.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer nasional Tribunnews.com selama 24 jam terakhir.

Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pemeriksaan di rumahnya di Jayapura.

Lewat kuasa hukumnya, Lukas Enembe menegaskan tak akan keluar dari Papua, meskipun hanya ke Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan hingga kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjeratnya selesai.

Sementara itu, pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Ganjarist, organisasi pendukung Ganjar Pranowo.

Mundurnya Eko Kuntadhi ini buntut dirinya menghina Ning Imaz, putri Kiai KH Abdul Khaliq Ridwan dari Pesantren Lirboyo.

Dirangkum Tribunnews.com, Jumat (16/9/2022), inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:

Baca juga: KPK Jadwalkan Lagi Panggilan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe Tersangka Kasus Gratifikasi

1. Lukas Enembe Undang KPK Lakukan Pemeriksaan di Rumahnya Jayapura

Gubernur Papua, Lukas Enembe, memastikan dirinya tidak akan keluar dari wilayah Papua hingga kasus yang menjeratnya sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi selesai.

Termasuk tak akan bertolak ke Jakarta jika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan.

Orang nomor satu di Provinsi Papua itu bahkan mengundang KPK untuk melakukan pemeriksaan di kediamannya di Jayapura.

"Bapak (Lukas Enembe--red) tidak akan keluar Papua. Bapak tetap di sini, karena tidak merasa nyaman jika nanti berangkat keluar," kata Kuasa Hukum Lukas Enembe, Roy Rening, di Swiss Belhotel Jayapura, Rabu (14/9/2022) malam.

Bertahannya Lukas Enembe untuk tetap tinggal di Jayapura juga berkaitan Dengan kondisi kesehatannya.

Baca selengkapnya >>>

2. Susi Pudjiastuti Tanggapi soal Eko Kuntadhi Hina Kasar Ning Imaz

Susi Pudjiastuti pada webinar HerStoryh bertajuk “Dukungan Perempuan Bagi Pelestarian Lingkungan di Indonesia”, Rabu (16/3/2022). (Tribunnews.com/Rina Ayu)

Susi Pudjiastuti ikut menanggapi soal pernyataan kasar yang dikatakan oleh pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, pada untuk Ning Imaz.

Baca juga: Buntut Hina Ning Imaz, Eko Kuntadhi Minta Maaf dengan Datangi Ponpes Lirboyo

Ning Imaz sendiri merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), putri Kiai KH Abdul Khaliq Ridwan dari Pesantren Lirboyo.

Diketahui Eko menuliskan kata-kata kasar, menanggapi Video Ning Imaz, yang juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?.

Lantas Eko menanggapi:

Tol*l tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi s*l*ngk*ngan,” demikian tulisan atau caption yang ada dalam video unggahan Eko Kuntadhi itu.

Baca selengkapnya >>>

3. Pengamat: Mengapa Panglima TNI Tidak Marah saat Effendi Simbolon Sebut TNI Seperti Gerombolan?

Wamenhan Muhammad Herindra bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022). Rapat kerja tersebut membahas RKA Kemhan/TNI TA 2023 dan isu-isu aktual lainnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pernyataan Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon, yang menyebut TNI seperti gerombolan dan melebihi ormas dikemukakan saat rapat kerja dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di gedung DPR RI Jakarta, Senin (5/9/2022) lalu.

Pernyataan Effendi Simbolon itu membuat prajurit TNI AD di sejumlah wilayah Indonesia mulai dari jenderal hingga tamtama marah.

Namun, mengapa saat itu Andika Perkasa yang hadir dalam rapat tidak menanggapi,  membantah, atau marah mendengar pernyataan Effendi Simbolon itu?

Baca juga: Ungkap Kondisi Kesehatan Lukas Enembe Pasca Dicekal, Tim Dokter Kini Lebih Ekstra Lakukan Pengawasan

Pengamat Intelijen dan Keamanan, Ridlwan Habib, menjelaskan pernyataan TNI gerombolan dan ormas ini keluar saat rapat bersama Komisi I DPR yang dihadiri oleh Panglima TNI Andika Perkasa.

Menurut Ridlwan jika saat itu Jenderal Andika sebenarnya bisa membantah pernyataan Effendi.

Baca selengkapnya >>>

4. Eko Kuntadhi Mundur dari Ketua Umum Ganjarist

Eko Kuntadhi (kiri) dan Ning Imaz (kanan). (YouTube Q&A METRO TV, Instagram/imaz._)

Eko Kuntadhi menyatakan mundur dari posisi Ketua Umum Ganjarist, Kamis (15/9/2022).

Diketahui, Ganjarist merupakan organisasi relawan pendukung Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI.

Pengunduran diri Eko Kuntadhi sebagai ketua Umum Ganjarist itu itu buntut cuitannya yang dianggap menghina Ustadzah Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz.

Kabar pengunduran diri Eko Kuntadhi dari posisi Ketua Umum Ganjarist dibenarkan rekannya, M Guntur Romli.

"Betul," kata Guntur Romli dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Kamis.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Ning Imaz Trending di Twitter, Buntut Dihina Eko Kuntadhi, Nahdlatul Ulama Siap Tempuh Jalur Hukum

5. Effendi Simbolon Ungkap Banyak Intimidasi usai Pernyataan TNI seperti Gerombolan yakni Pengancaman

Konferensi press anggota Komisi I dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon saat tiba di ruangan Fraksi PDIP di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022) terkait pernyataan beliau tentang institusi tersebut seperti gerombolan. Dan ia mengaku sudah menyampaikan permintaan maafnya kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman serta seluruh prajurit TNI. Warta Kota/YULIANTO *** Local Caption *** (/YULIANTO)

Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, menyayangkan soal banyaknya intimidasi yang menimpa dirinya usai pernyataan TNI seperti gerombolan.

"Saya kira enggak zamannya lagi hanya seorang Effendi Simbolon kemudian dikepung dengan begitu hebatnya," kata Effendi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Effendi mengungkap intimidasi itu dilakukan melalui penyebaran data-data pribadi hingga pengancaman lewat aplikasi jejaring pesan.

"Mungkin teman-teman lihat sendiri viral-viral alamat rumah saya dikasih, kemudian handphone saya 24 jam enggak berhenti berdering," kata dia.

Saat ditanya apakah nama Jenderal Dudung yang kemudian memerintahkan soal intimidasi itu, Effendi enggan menjawab tegas.

Baca selengkapnya >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini