News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Data Negara Bocor

Tak Terbukti Hacker Bjorka, Pemuda asal Madiun Dipulangkan, sang Ibu Mengaku Lega

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prihatin (48), ibu MAH, pemuda asal Madiun, Jawa Timur, yang diduga hacker Bjorka (kiri). Pemuda asal Madiun telah dipulangkan. Sang ibu pun mengaku lega atas kepulangan anaknya yang diduga sebagai hacker Bjorka.

TRIBUNNEWS.COM - Pemuda asal Madiun, Muhammad Agung Hidayatulloh (21) yang diduga sebagai hacker Bjorka telah dipulangkan ke rumahnya yang berada di Kecamatan Dagangan, Madiun pada Jumat (16/9/2022) sekira pukul 09.30 WIB.

Ibu Agung, Prihatin  mengaku lega karena anaknya tidak terbukti sebagai sosok hacker itu dan telah dipulangkan.

"Alhamdulillah lega, bersyukur anak saya sudah pulang," ujarnya dikutip dari Tribun Madiun.

Menurut kesaksian Prihatin, anaknya diantar pulang oleh dua personel polisi.

Sebelum diantar, Prihatin menyebut suaminya, Jumanto dihubungi dari pihak Mapolsek Dagangan.

"Diantarkan dua orang polisi, menggunakan mobil pribadi," tuturnya.

Baca juga: Pakar Keamanan Siber Ragu Hacker Bjorka Berdomisili di Indonesia, Ini Alasannya

Selanjutnya, Prihatin mengungkapkan ketika Agung diantarkan ke rumah, anaknya itu tampak kelelahan dan langsung tidur,

"Bajunya tidak ganti, sandalnya juga tidak diganti. Masih sama," katanya.

Di sisi lain, Prihatin menasehati anaknya itu agar lebih berhati-hati ketika menggunakan handphonenya.

"Jangan aneh-aneh, jangan terlalu sering main game. (Saya) jadi takut," ungkapnya.

Sebelumnya, Muhammad Agung Hidayatuloh diamankan oleh tim siber Mabes Polri pada Rabu (14/9/2022) pukul 18.30 WIB.

Penangkapan tersebut lantaran dirinya diduga menjadi sosok di balik hacker Bjorka.

Baca juga: SOSOK MAH Diduga Hacker Bjorka, Pemuda Asal Madiun yang Kesehariannya Jualan Es di Pasar

Sesampainya di Mapolsek Dagangan, menurut pantauan Tribun Madiun, terlihat Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo bersama dengan Kasatreskrim Polres Madiun AKP Danang Eko Abrianto.

Adapun pemeriksaan terhadap Agung selesai pukul 23.00 WIB.

Hanya saja setelah pemeriksaan selesai, pihak kepolisian pun tidak memberikan keterangan apapun meski awak media telah menunggu di halaman Mapolsek Dagangan.

Sehari-hari sebagai Penjual Es

Sosok yang diduga Bjorka, Muhammad Agung. Identitas pemuda ini disebut Bjorka sebagai sosok yang ditemukan oleh pemerintah melalui akun Twitter @Dark_Tracer. (Tangkap layar akun Bjorka di breach.to)

Prihatin menyebut dalam kesehariannya, anaknya bekerja dengan berjualan es Thai Tea di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan.

Terkait dugaan sebagai Bjorka, Prihatin menyebut hal tersebut tidak mungkin karena Agung tidak memiliki komputer.

"Kita orang tidak punya untuk makan sehari-hari saja repot," tuturnya pada Kamis (15/9/2022).

Selain itu, Prihatin juga menyebut anaknya itu tidak pernah keluar kota.

Baca juga: Pemuda dan Penjual Es Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Berikut Cerita Pilu Orangtua Keduanya

Dirinya mengaku Agung hanya memiliki ponsel dan memiliki sifat pendiam serta jarang mengeluh.

Dengan latar belakang seperti itu Prihatin mengaku tidak percaya jika anaknya adalah seorang peretas.

Ditambah, katanya, Agung hanya lulusan SMA.

Seperti diketahui, hacker Bjorka tengah menjadi sorotan publik setelah beberapa kali menyebarkan data di forum gelap, breached.to.

Adapun data-data yang disebarkan adalah data pemilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), data kartu SIM yang diklaim sejumlah 1,3 miliar data, hingga surat transaksi antara Presiden dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

Baca juga: Diduga Hacker Bjorka, MAH Ditangkap di Madiun, sang Ibu Akui Polisi Tak Jelaskan Alasan Penangkapan

Bahkan Bjorka pun sempat mempublikasikan data pribadi dari pejabat publik seperti Ketua DPR Puan Maharani, Menkominfo Johnny G Plate, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Imbas dari adanya hacker Bjorka ini, Presiden Joko Widodo sampai membentuk tim khusus emergency response pada Senin (12/9/2022).

"Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik," kata Johnny dikutip dari Tribunnews.

Pada tim khusus ini juga diikutkan Dittipidsiber Bareskrim Polri.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Millani Resti)(Tribun Madiun/Sofyan Arif Candra Sakti)

Artikel lain terkait Data Negara Bocor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini