TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Tim Khusus Polri menjelaskan keterlibatan nama RBT dan YS dalam kasus Ferdy Sambo dan Konsorsium 303. Sebab IPW mencium aroma 'amis' keterlibatan kedua orang tersebut kasus Ferdy Sambo dan Konsorsium 303.
IPW juga meminta Tim Khusus Polri membongkar peran RBT dan YS menyusul terungkapnya pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 triliun oleh PPATK dari judi online.
Pasalnya, Brigjen Pol Hendra Kurniawan diketahui pada tanggal 11 Juli 2022, diperintah atasannya Irjen Ferdy Sambo--yang saat itu Kadiv Propam Mabes Polri--ke Jambi menemui keluarga Brigadir Yosua guna memberikan penjelasan atas kematian ajudannya tersebut.
Mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu bersama-sama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai milik seorang mafia berinisial RBT.
Baca juga: KPK Watch Minta Kapolri Dalami soal Dugaan Adanya Konsorsium 303
Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso mengatakan selain RBT, nama YS, Direktur Utama salah satu perusahaan muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta.
Dalam catatan IPW, nama RBT adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri.
Sugeng mengatakan, almarhum Ketua Presidium IPW Neta S Pane pada Juli 2020 sudah pernah meminta kepada Tim Satgasus Merah Putih Polri untuk segera bertindak membubarkan guna menjaga marwah Merah Putih.
"Satgasus Merah Putih yang selama ini sigap memburu bandar narkoba, tapi impoten dalam memberangus bandar judi online," ujar Neta Pane ketika itu.
Menurut Sugeng, apa yang dinyatakan Neta S Pane itu adalah benar adanya, dimana terbukti Konsorsium Judi Online selama ini dilindungi oleh Satgas Merah Putih.
Sebab, RBT adalah Direktur Utama PT RBT, satu afiliasi dengan PT MMS, PT MBS, PT GCPI, dan PT PPSF.
IPW berhasil mengidentifikasi jenis private jet yang dipakai oleh Brigjen Hendra Kurniawan cs ketika terbang ke Jambi pada tanggal 11 Juli tersebut, yakni tipe Jet T7-JAB.
Private jet T7-JAB diketahui sering dipakai oleh Andrew Hidayat Bos PT MMS Group Indonesia, yang juga mantan narapidana kasus korupsi dan YS, Direktur Utama PT PPSF dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali.
Baca juga: Tangkap Ratusan Tersangka, Polda Metro Tegaskan Pengungkapan Judi Online Tak Terkait Konsorsium 303
Seperti diketahui Andrew Hidayat dan YS adalah pemilik Hotel PB.
Karenanya, Timsus bentukan Kapolri perlu menelusuri hubungan tali temali antara Kaisar Sambo, dana judi online sebesar Rp 155 triliun milik Konsorsium 303, dengan RBT dan YS dalam kaitan pemberian dukungan kepada pencalonan capres tertentu pada 2024 dimana Irjen Ferdy Sambo ingin menjadi Kapolri nya.
Menurut IPW, tidak ada alasan bagi Timsus Polri atau Bareskrim Polri untuk tidak memproses hukum judi online kelompok Konsorsium 303 dengan transaksi sebesar Rp 155 triliun yang sudah dijejaki oleh PPATK.
Termasuk memeriksa RBT dan YS dalam kedudukannya sebagai terduga tokoh bandar judi besar online.
Utamanya, saat Polri melakukan bersih-bersih di internalnya, aliran dana dari judi online yang masuk ke anggota-anggota Polri harus dibongkar secara terang benderang.
"IPW mengimbau kepada Presiden Joko Widodo untuk serius memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memproses hukum temuan aliran dana Rp 155 triliun dari judi online," tegas Sugeng.
Sekaligus membongkar peran Irjen Ferdy Sambo saat menjadi Kasatgassus Merah Putih serta penerimaan gratifikasi fasilitas penggunaan pesawat privat jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dkk yang adalah tindak pidana Korupsi.
"Karenanya KPK juga harus memeriksa terkait gratifikasi pesawat jet," ujarnya.