TRIBUNNEWS.COM - Video Said Abdullah sedang merokok di pesawat menjadi viral.
Said menyebut, video tersebut adalah video lama yang digoreng lagi.
Menurutnya, dirinya diserang karena wacana penghapusan listrik 450 VA.
Video yang menunjukkan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah sedang merokok menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Dalam video yang beredar, Said Abdullah tampak duduk santai di dalam pesawat pribadi sambil merokok.
Saat dikonfirmasi, Said Abdullah menyebut video viral tersebut merupakan video lama yang kini kembali diramaikan.
"Maaf, ini video sudah diviralkan tahun 2020 dan sekarang digoreng lagi," ujar Said, Minggu (18/9/2022), mengutip Kompas.com.
Said mengaku dirinya diserang dengan kemunculan video tersebut.
Penyerangan dilakukan karena wacana pemerintah dan Banggar DPR yang akan menghapus pelanggan listrik 450 VA.
Said menilai, pembelokan isu tersebut telah keluar dari aspek proporsionalitas.
"Kalau subtansi usulan menghapus daya, saya pikir clear," katanya.
Diberitakan sebelumnya, muncul wacana soal penghapusan daya listrik 450 VA untuk kelompok rumah tangga miskin.
Rencananya, masyarakat miskin dengan daya 450 VA akan dinaikkan menjadi 900 VA.
Langkah tersebut dilakukan untuk penyesuaian dengan tingkat kebutuhan yang kian meningkat.
Said sebelumnya menyebut, perubahan tersebut tak bisa dilakukan secara serta merta.
"Secara bertahap terhadap keluarga kemiskinan parah dengan 450 VA, tentu tidak bisa kita lakukan dengan serta merta ke 900 VA.”
"Terhadap keluarga miskin yang masih memakai 450 VA kita terus upayakan bermigrasi ke 900 VA secara pelan-pelan pula sejalan dengan peningkatan kebutuhan elektrifikasi mereka,"
Mengutip Kompas.com, usulan tersebut muncul karena kondisi PLN yang terus mengalami oversupply listrik.
Nmaun, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo menegaskan, penghapusan listrik 450 VA tidak akan dilakukan.
Darmawan juga memastikan tidak ada perubahan tarif listrik.
"Keputusan pemerintah sudah sangat jelas. Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut,” katanya, Minggu (18/9/2022).
Darmawan menyebut, tidak ada pembahasan formal atau agenda pengalihan daya listrik dari 450 VA ke 900 VA dalam rapat antara Banggar DPR RI dan Kementerian Keuangan pada Senin (12/9/2022) lalu.
"Selama ini, pemerintah dan PLN sebagai pelaksana mandat ketenagalistrikan dari pemerintah tidak pernah melakukan pembicaraan ataupun diskusi mengenai perubahan daya listrik masyarakat," katanya.
PLN memastikan pelayanan kelistrikan di Indonesia akan tetap optimal.
(Tribunnews.com/Salis, Kompas.com/Irfan Kamil/Ade Miranti Karunia)